Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
GUBERNUR Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo dan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menyepakati penanganan kasus penyerangan Kantor Balai Kota Makassar diserahkan kepada Polda Sulsel secara profesional.
"Kami tidak banyak membahas mengenai penyerangan kantor balai kota, yang jelas kami semua sepakat kalau penanganannya tetap ditangani Polda Sulsel," jelasnya di Makassar, Senin (22/8).
Syahrul mengatakan tidak banyak hal yang dibahasnya bersama Kapolri dan para Panglima Komando Utama (Pangkotama) saat dirinya menjamu Tito di rumah dinasnya. Namun, penegasan dari Kapolri cukup jelas kepada Kapolda Sulselbar Irjen Pol Anton Charliyan agar pelaku oknum polisi yang melakukan penyerangan itu ditindak tegas sesuai dengan pelanggarannya.
"Yang jelas itu, semua pelaku penyerangan dan penganiayaan ditindak secara proporsional dan profesional sesuai dengan tingkat pelanggaran masing-masing. Itu pesan Pak Kapolri kepada Pak Kapolda Sulsel," katanya.
Sebelumnya, puluhan oknum Sabhara Polda Sulsel dan Polrestabes Makassar melakukan penyerangan ke Kantor Balai Kota Makassar pada Minggu (7/8) pukul 00.10 Wita untuk mencari anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Makassar.
Pada penyerangan itu, terjadi bentrokan karena anggota Satpol PP yang memang sedang jaga malam itu tiba-tiba diserang puluhan oknum polisi hingga akhirnya satu orang polisi dari Sabhara Polda Sulsel Bripda Michael Abraham itu meninggal karena mendapat tikaman sebanyak dua kali.
Penyerangan yang terjadi pada dini hari ini merupakan imbas yang terjadi dari insiden di anjungan Pantai Losari Makassar pada pukul 19.40 Wita, yang pada waktu itu terjadi adu mulut dan perkelahian antara dua anggota Sabhara Polrestabes Makassar dan anggota Satpol PP Makassar.
Usai pertikaian itu, kedua polisi Bripda Hendrik dan Bripda Asmat melaporkan tindakan penganiayaan yang didapatkannya itu ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SKPT) Polrestabes Makassar dengan disertai visum dari dokter rumah sakit.
Kedua polisi itu melaporkan anggota Satpol PP Makassar Hendryatno ke SPKT dengan tuduhan tindakan penganiayaan dan pengeroyokan. Namun, beberapa jam setelahnya, sekitar pukul 00.10 Wita, puluhan polisi melakukan penyerangan ke kantor balai kota yang memang hanya berhadapan kantor dengan Mapolrestabes Makassar.
Anggota Satpol PP yang memang sedang jaga kantor itu kaget dan melakukan perlawanan hingga akhirnya belasan anggota Satpol PP luka-luka serta seorang anggota Sabhara Polda Sulsel Bripda Michael Abraham tewas dengan dua tusukan sangkur di pinggang kiri belakang serta punggungnya. (OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved