Kebakaran Hutan, Polisi Tetapkan 14 Tersangka

Surya Ariyanti
22/8/2016 13:09
Kebakaran Hutan, Polisi Tetapkan 14 Tersangka
(Antara/Nova Wahyudi)

JAJARAN kepolisian baik yang berada di Kota Palangkara maupun di kabupaten telah menetapkan 14 tersangka pembakar hutan dan lahan dengan 12 kasus.

Pembakaran hutan dan lahan itu dilakukan sejak bulan Januari hingga saat ini (Agustus). Lahan yang terbakar mencapai 606 hektare lahan dan baru sekitar 586 hektare yang bisa dipadamkan.

Hal ini diungkapkan Wakil Ketua Satgas Pencegahan Karlahutbun Kalteng juga Karoops Polda Kalteng Kombes Bambang Sukardi kepada wartawan, di Palangkaraya, Senin (22/8).

Menurut Bambang, 14 tersangka dengan 12 kasus ini tersebar di beberapa daerah kabupaten/kota. Yakni Kabupaten Katingan 1 kasus dengan 1 tersangka, Kota Palangkaraya 2 kasus dengan 3 tersangka, Barito Selatan 3 kasus dengan 3 tersangka, Lamandau 1 kasus dengan 2 tersangka, Pulang Pisau 2 kasus dengan 2 tersangka, dan Gunung Mas 3 dengan 3 tersangka.

"Kita berharap agar masyarakat mengerti bahwa ketika mereka melakukan pembakaran maka akan terkena hukuman pidana dan saya berharap agar masyarakat tidak melakukan pembakaran lahan," jelasnya.

Sementara itu Kepala Satgas Pencegahan Karlahutbun Kalteng Kolonel Purwo Sudaryanto yang juga Danrem 102/PJG mengatakan bahwa para tersangka adalah pelaku perseorangan yang melakukan pembakaran guna membuka lahan kebun milik mereka. Sedangkan perusahaan masih belum ditemukan.

"Kita terus lakukan sosialisasi kepada masyarakat terutama yang berada di pedalaman Kalteng agar mereka tahu bahwa jika mereka melakukan pembakaran maka bisa dihukum atau ditangkap," jelasnya.

Pihaknya khawatir puncak musim kemarau saat ini yang diperkirakan terjadi pada September mendatang adalah saat para petani ladang berpindah melakukan pembukaan lahan.

"Mereka harus kita beritahu bahwa saat ini tidak boleh lagi membuka lahan dengan membakar karena peraturan yang memperbolehkan itu sudah dicabut pemerintah pusat sehingga mereka harus membuka lahan tanpa membakar," tegasnya.

Sementara itu patroli darat dan pemadaman yang dilakukan oleh helikopter water booming terus dilakukanh sejak 2 Agustus lalu guna memadamkanlahan yang terbakar saat ini. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya