Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
PEMBANGUNAN awal atau groundbreaking Jembatan Teluk Kendari, Sulawesi Tenggara, diresmikan Jumat (19/8). Groundbreaking ditandai dengan pemancangan tiang pondasi jembatan di tengah Teluk Kendari dan penekanan tombol oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Taufik Widjoyono dan Gubernur Sulawesi Tenggara Nur Alam.
Taufik mengutarakan Jembatan Teluk Kendari merupakan bagian dari sistem jalan nasional yang ada di ibu kota provinsi Sulawesi Tengara itu.
“Jembatan ini menghubungkan dua kecamatan yang juga dilingkari jalan nasional, sehingga menjadi satu sistem. Kami juga berharap jembatan ini dapat mendukung pengembangan pelabuhan Bungkutoko dan Kendari Newport yang ke depan akan menjadi pintu masuk bagi komoditi dari dan keluar Kendari,” ujar Taufik melalui pernyataan resmi, Jumat (19/8).
Selain itu, ia juga menekankan Jembatan yang ditargetkan akan selesai pada akhir 2018 harus menjadi identitas baru bagi kota tersebut. “Kalau ditata, kawasan kaki jembatannya bisa untuk wisata dengan dijadikan lahan public. Oleh karena itu, masyarakat harus menjaga jembatan ini setelah selesai dibangun dan beroperasi nanti,” tutur Taufik.
Karena sejatinya, lanjut Taufik, jembatan tersebut memang dibangun untuk mendorong pertumbuhan kegiatan perekonomian lokal yang kemudian akan berimbas pada kesejahteraan masyarakat sekitar.
Adapun, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XIV Akhmad Cahyadi mengatakan Jembatan Teluk Kendari, yang memiliki total panjang 1.346 meter akan menggunakan teknologi cable stayed. “Dari daratan sampai jembatan akan menggunakan pra cetak,” ujar Cahyadi.
Cahyadi menjabarkan total panjang jembatan utama adalah 474 meter dengan bentang utama sepanjang 200 meter, lebih panjang dari Jembatan Merah Putih di Ambon dan Jembatan Soekarno di Manado.
“Sebagai jembatan pendekat pada sisi Kota Lama dan Poasia akan dibangun jembatan pendekat berupa gelagar pratekan dengan total panjang berkisar 300 meter,” jelasnya.
Pada tahun pertama, pembangunan akan fokus pada penyelesaian fondasi seluruh jembatan. Lalu, 2017, pekerjaan akan fokus pada pilar utama dan pada 2018 akan dikerjakan lantai jembatan utama dan jembatan pendekat.
Dalam implementasinya, diperlukan persiapan khusus dan matang agar pembangunan jembatan berjalan sesuai target mutu.
“Desain jembatan ini telah didiskusikan dengan panel ahli yang tergabung dalam Komisi Keselamatan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ). Panel tersebut beranggotakan para professor, praktisi dan ahli di bidang jembatan bentang panjang,”.
Melalui komisi tersebut, sambung Cahyadi, desain Jembatan Teluk Kendari dikaji ulang berdasarkan peraturan pembebanan terkini serta hasil pengukuran aktual.
“Seluruh aspek teknis dari tahap pembangunan maupun operasional dibahas dalam komisi tersebut untuk memastikan keamanan dan keselamatan jembatan.”
Kontrak Jembatan Teluk Kendari telah ditandatangani pada 29 November 2015. Melalui proses lelang dan seleksi yang ketat, penyedia jasa yang terpilih pada proyek tersebut adalah PT Pembangunan Perumahan dan PT Nindya Karya yang merupakan dua dari sekian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terbesar.
Adapun, nilai kontrak jembatan tersebut sebesar Rp729 miliar dengan pembiayaan APBN murni melalui skema multi years kontrak selama 3 tahun.
Sebelumnya pembangunan jembatan sempat terhambat karena ditemukannya ranjau peninggalan masa perang di dasar teluk sehingga menjadi kendala utama dalam pemasangan tiang pancang. Namun pada 20 Juni 2016, pemerintah, bekerjasama dengan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut, mengangkat semua logam massif yang diduga ranjau itu. (X-11)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved