TPA Putri Cempo Segera Hasilkan Listrik

Widjajadi
18/8/2016 20:47
TPA Putri Cempo Segera Hasilkan Listrik
(ANTARA)

SEMPAT gagal berulang kali selama lebih dari lima tahun, akhirnya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo, Surakarta akan dikelola menjadi penghasil energi listrik berbasis sampah berkemampuan 10 megawatt per jam. Kepastian ini muncul setelah PT Citra Metro Jaya Putra menjadi pemenang lelang pengelolaan TPA Putri Cempo dan siap menggelontorkan investasi senilai Rp477 miliar.

Keinginan untuk menjadikan TPA Putri Cempo sebagai alternatif penghasil listrik, sudah dilakukan Pemkot Surakarta sejak dulu. Setidaknya sejak era Joko Widodo menjadi Wali Kota Surakarta, tempat pembuangan akhir sampah warga kota yang ada sejak 34 tahun silam itu sudah ditawarkan kepada para investor dalam dan luar negeri.

Namun karena berbagai hal, terutama menyangkut besarnya investasi dan mekanisme pengelolaan yang dikehendaki Pemkot Surakarta, banyak calon investor mundur. Terakhir, munculnya opsi dari Kementerian ESDM yang menginginkan TPA Putri Cempo sebagai proyek percontohan nasional pengelolaan sampah, untuk dikelola dan diolah menjadi energi listrik, tanpa sistem tipping fee.

Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo pun sepakat untuk pengelolaan model yang ditawarkan oleh Kementerian ESDM tersebut. Namun kemudian belum juga terwujud, sampai akhirnya ada investor yang muncul sebagai pemenang untuk mewujudkan pembangunan energi listrik oleh PT Citra Metro Jaya.

Pimpinan konsorsium PT Citra Metro Jaya, Putra Elan Syuherlan menyatakan dalam 2,5 tahun ke depan dipastikan TPA Putri Cempo bisa menghasilkan energi listrik berbasis sampai sebanyak 10 megawaat per jam. Energi listrik sebesar itu dihasilkan dari pengelolaan sampah sebanyak 250 ton per hari.

"Kami akan kelola selama 20 tahun sebelum dikembalikan ke Pemkot," tutur dia sembari menyebut dana yang diinvestasikan untuk membangun pusat energi listrik berbasis sampah itu sebesar Rp477 miliar.

Secara bertahap, PT Citra Metro Jaya akan meningkatkan pengelolaan sampah dari areal TPA seluas 8 hektare itu, hingga bisa memproses 1000 ton sampah per hari. Dalam proses pengelolaannya, sampah organik dan anorganik akan masuk ke dalam reaktor plasma dengan suhu mencapai 1000 derajat lebih.

"Kami namakan pengelolaan itu menggunakan metode plasma grasifikasi. Tidak ada pembakaran, namun semua akan menjadi gas. Sementara residu nanti akan diproses menjadi material bahan bangunan," katanya.

Di sisi lain, FX Hadi Rudyatmo mengatakan, jika sudah pada waktu optimal pengelolaan sampah TPA Putri Cempo menjadi energi listrik, nantinya sampah yang diproses terus ditingkatkan menjadi 1000 ton per hari.

"Nanti akan ada kerjasama dengan daerah di bawah payung gubernur. Saat ini yang dioptimalkan dari sampah kota Solo dulu," ujar dia. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya