Akhirnya SPAM Umbulan Bisa Direalisasikan

FL/N-25
16/8/2016 09:48
Akhirnya SPAM Umbulan Bisa Direalisasikan
(MI/FAISHOL TASELAN)

MEGAPROYEK pemerintah terkait dengan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan yang sempat mandek selama 43 tahun akhirnya tuntas.

Di tangan Gubernur Jawa Timur, Soekarwo atau akrab dipanggil Pakde Karwo, proyek yang puluhan tahun penuh dengan konfl ik akhirnya segera dikerjakan tahun ini.

Warga Pasuruan, Sidoarjo, Surabaya, dan Gresik akan mendapat manfaat dari proyek itu.

Warga di tiga daerah ini mendapat suplai air bersih yang siap diminum.

Kepastian Umbulan tuntas setelah ditandatanganinya Perjanjian Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha untuk SPAM Umbulan oleh Gubernur Jatim Soekarwo belum lama ini.

Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha untuk SPAM tersebut dilakukan antara Gubernur Jatim dan PT Meta Adhy Tirta Umbulan, selaku badan usaha pelaksana dan disaksikan langsung Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, dan Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo.

Proyek KPBU SPAM Umbulan terasa istimewa karena mendapat penghargaan sebagai Finance Project of The Year 2014 pada acara Global Infrastructure Leadership Forum di New York, Amerika Serikat, yang diserahkan langsung oleh Direktur PT Sarana Multi Infrastruktur (persero) Emma Sri Martini kepada Gubernur Jatim Soekarwo.

Forum ini diikuti 400 delegasi dari 31 negara. Proyek ini telah berhasil berkompetisi dengan 36 megaproyek infrastruktur dari berbagai negara.

Soekarwo mengaku senang atas tuntasnya SPAM Umbulan. Menurutnya, dengan beroperasinya SPAM Umbulan akan memberi dampak serta manfaat besar bagi masyarakat, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

“Andaikan pemerintah tidak ikut dan engintervensi bersama swasta maka harga air per meter kubik Rp6.600. Akan tetapi, setelah pemerintah mengintervensi, dapat menurunkan harga air hingga 2.400 meter kubik.Bahkan, masyarakat bisa mendapatkan harga Rp1.000 per meter kubik hingga Rp1.500 per meter kubik,“ ujar Soekarwo.

Penyelesaian SPAM Umbulan ini sangat penting karena berkaitan dengan pelayanan publik masyarakat di bidang air minum.

Pembahasan proyek SPAM sudah dimulai 1973, tetapi pada 2015 baru disepakati akan dikerjakan.Pada Januari 2015 telah dilakukan viability gap fund. Kemudian, pada Agustus di tahun yang sama baru dilakukan lelang.Nantinya jika proyek pembangunan SPAM Umbulan selesai, pada 2019 akan menghasilkan 4.000 liter per detik.

Proyek ini memberi manfaat bagi masyarakat Jawa Timur sekaligus dapat melayani kebutuhan air minum berkualitas untuk 1,3 juta jiwa lebih penduduk di tiga kabupaten dan dua kota, yakni Kabupaten Pasuruan, Gresik, Sidoarjo, Kota Pasuruan, dan Surabaya.Kerja sama swasta Proyek ini dilaksanakan dengan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan Pemprov Jatim sebagai penanggung jawab proyek kerja sama (PJPK).

Untuk menarik investor, proyek ini juga menerima dukungan pemerintah dalam bentuk VGF dari Kementerian Keuangan, yang sebagian digunakan untuk konstruksi. “Ini pekerjaan pertama menggunakan sistem pembagian antara pemerintah dan swasta.

Sistem KPBU merupakan lesson learned bagi pola pembangunan ke depan seperti SPAM di daerah lain berupa proyek listrik hingga pembangunan jalan tol,” terangnya.

Pemerintah pusat mengaku sangat senang dengan tuntasnya proyek tersebut. Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo menilai proyek tersebut merupakan capaian yang bersejarah. “Ini mencapai tahapan yang monumental.

Perjanjian tersebut akan membuka jalan bagi perolehan selanjutnya, yakni beroperasinya SPAM Umbulan.” Kementerian Keuangan telah memberikan dukungan melalui surat persetujuan fi nal dukungan kelayakan untuk proyek KPBU SPAM Umbulan.

Dukungan kelayakan sebesar Rp818 miliar akan digunakan untuk memastikan adanya keterjangkauan harga beli air dan tetap menjaga aspek feasibility dari proyek tersebut.

Proyek penyediaan air minum yang menyerap investasi senilai Rp4,51 triliun ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan air bagi sekitar 1,3 juta penduduk di tiga kabupaten dan dua kota di Jawa Timur. (FL/N-25)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya