Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
SUMBER daya alam yang melimpah menjadi satu modal besar yang harus dimanfaatkan sebagai salah satu sumber energi, bagi kepentingan masyarakat di provinsi Kalimantan Utara (Kaltara).
Bukan tidak mungkin, potensi SDA yang melimpah itu bisa menjadi solusi dalam memecahkan krisis listrik saat ini. Jika itu termanfaatkan, visi misi menjadikan provinsi Kaltara sebagai lumbung energi nasional pun tidak menjadi keniscayaan melainkan kenyataan.
“Kita memiliki potensi sumber daya alam yang cukup besar, dan ini harus kita manfaatkan sebaik mungkin agar krisis listrik yang melanda Kaltara bisa segera teratasi,” ujar Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie.
Selain memiliki sumber daya air yang melimpah, provinsi ini yang mempunyai batas darat sepanjang 1.038 km ini juga memiliki potensi alam batubara dan cadangan gas yang cukup banyak.
Untuk memanfaatkan potensi air, terang Irianto, akan dilakukan pembangunan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang dilaksanakan sebanyak lima tahap. Proyek ini dikerjakan PT Kayan Hidro Energy (KHE) dengan menggandeng investor lain seperti China Power Investment (CPI). “Investasi ditaksir mencapai US$20 miliar dengan target pembangunan bendungan tahap I pada 5-6 tahun ke depan,“ urainya.
Menurutnya, bendungan tahap II dan III akan dilakukan secara bersamaan, setelah tahap pertama selesai. Menyusul bendungan tahap IV dan V yang akan dibangun bersamaan pula. Total waktu yang dibutuhkan untuk pembangunan PLTA tidak lebih dari 30 tahun.
Dalam pengembangan energi air, kata Irianto, pihak swasta akan diberikan peran utama dan penting terutama dalam peningkatan investasi dan penciptaan lapangan kerja. Sedangkan, pihak pemerintah akan berfungsi sebagai regulator, fasilitator dan katalisator. Dari sisi regulasi, ia mengaku akan melakukan deregulasi (debottlenecking) terhadap regulasi yang menghambat pelaksanaan investasi.
Upgrading batubara
Langkah sama akan dilakukan untuk mengembangkan potensi batubara. Dengan menggunakan teknologi, batubara dengan kalori rendah dapat ditingkatkan. Hal ini dapat memberikan nilai tambah dan nilai jual batubara terangkat karena diminati oleh pasar internasional.
“Dengan sistem upgrading, kalori batubara yang tadinya 3.100 kkal ditingkatkan menjadi 4.200 kkal. Rencananya berproduksi dengan input batubara 1,2 juta ton per tahun dan output-nya akan mendapatkan 1 juta ton per tahun,” sebut pria kelahiran Rantau, Tapin, 18 Desember 1958 lalu itu.
Teknologi pengolahannya juga ramah lingkungan. Batubara cair dapat dipergunakan sebagai bahan pengganti bahan bakar pesawat jet, mesin diesel, serta bensin dan bahan bakar minyak biasa.
Untuk industri kecil, penggunaan batubara yang paling cocok adalah dalam bentuk briket.
Di wilayah Rangau, Tanah Kuning, Bulungan, terdapat potensi batubara sebesar 600 juta ton. Jika dikembangkan, suplai batubara di sana bisa menjadi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) sebesar 400 megawatt untuk menyuplai ke kawasan industri di Tanah Kuning.
Untuk dapat mengelolanya, Gubernur Irianto menyarankan, PT PKN yang memiliki Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) dan pengusaha lokal yang memiliki Izin Hutan Tanaman Industri (HTI) urun rembuk, untuk menghindari tumpang tindih di lapangan.
“Keduanya diharapkan melakukan negosiasi yang menguntungkan semua pihak termasuk masyarakat, salah satunya tercipta lapangan pekerjaan,” pintanya.
Setelah air dan batubara, potensi lainnya yang cukup menjanjikan di Kaltara berasal dari gas.
Informasi yang diterima dari PT Pertamina, wilayah Sei Menggaris di Kabupaten Nunukan, telah siap memproduksi gas sekitar 30 MMFSCS dengan jangka ketahanan yang cukup lama.
Hanya saja untuk ketahanan ketersediaan gas juga tergantung pada kondisi sumur yang ada.
“Masing-masing sumur kan berbeda karakter,” sahut Gubernur Irianto.
Syarat lain yang tak kalah penting disampaikan Irianto ialah bagaimana cara pemerintah kabupaten/kota di Kaltara dalam mengelola SDA-nya. “Pasalnya, baik buruknya penghasilan di suatu daerah juga ditentukan dari cara pengelohan dan cara pemerintah setempat dalam memanfaatkan SDA,” pungkasnya. (N-25) Pembangunan Jalan di Perbatasan Kaltara Pada 2016, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp35 miliar pembangunan sekaligus peningkatan jalan Long Midang-Long Bawan-Long Pasia.
Selain itu, pembangunan Jalan Perbatasan Long Layu-Pa Upan-Long Rungan juga sebesar Rp35 miliar.Pembangunan jalan perbatasan ruas Long Rungan-Long Padi-Binuang-Malinau, sebesar Rp35 miliar. Sedangkan, pembangunan jalan perbatasan Long Apung-Long NawangData Dian-Long Pujungan-Malinau sebesar Rp35 miliar.Untuk pembangunan jalan perbatasan ruas Long Apung-Sungai Barang-Sungai Boh alokasi anggaran yang disediakan juga sebesar Rp35 miliar, dengan rincian sebanyak Rp25 miliar diambil dari dana alokasi khusus (DAK), dan Rp10 miliar diserap dari anggaran pendapatan belanja daerah (APBD).
Jalan perbatasan Long Nawang-Batas Negara (Tapak Mega), dialokasikan sebesar Rp3 miliar yang diserap dari APBD Kaltara.Dana APBN juga disalurkan untuk rencana pembangunan jalan dari Kabupaten Malinau hingga ke Long Bawan dan sebesar Rp250 miliar untuk pembangunan jembatan. (N-25)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved