Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
KEMENTERIAN Perindustrian akan mengajukan tambahan tiga sektor lagi untuk mendapatkan rekomendasi pemotongan harga gas.
Ketiga sektor itu ialah industri pulp dan kertas, makanan dan minuman, serta tekstil dan alas kaki.
"Long list selalu lebih baik daripada short list. Kami usul industri yang mendapat rekomendasi pemotongan harga menjadi 10 sektor," tutur Menperin Airlangga Hartarto seusai rakor pembahasan harga gas untuk industri di Jakarta, kemarin.
Sebelumnya, pemerintah telah mengeluarkan Perpres No 40/2016 tentang Penetapan Harga Gas Bumi.
Dalam perpres itu terdapat tujuh sektor yang akan mendapatkan rekomendasi potongan harga, yaitu industri baja, keramik, kaca, petrokimia, pupuk, oleochemical, dan sarung tangan karet.
Airlangga mengatakan gas merupakan kunci perkembangan industri. Harga gas industri di Tanah Air yang tinggi, kata dia, akan membuat bisnis tidak kompetitif.
Karena itu, ia mengusulkan tambahan sektor untuk mendapatkan diskon harga gas.
Menurut data SKK Migas, harga gas di Jawa Timur saat ini berkisar US$8,01-uS$8,05 per mmbtu dan Jawa bagian Barat US$9,14-US$9,18 per mmbtu.
Harga gas untuk wilayah Sumatra jauh lebih mahal, mencapai US$13,90-US$13,94 per mmbtu.
Jika dibandingkan dengan harga gas di negara lain, harga di Indonesia tiga kali lipat lebih mahal.
Di negara seperti Jepang, Korea Selatan, dan Tiongkok, patokan harga gas hanya US$4-US$4,55 per mmbtu.
"Di Sumatra Utara, harga gas US$13,9 per mmbtu, tidak masuk akal itu," cetus Menko Perekonomian Darmin Nasution di kesempatan sama.
Ia pun mengusulkan pembentukan tim khusus yang terdiri atas perwakilan Kemenko Perekonomian, Kementerian BUMN, Kementerian ESDM, Kemenperin, dan SKK Migas untuk pembahasan harga gas industri lebih mendalam.
"Kita targetkan seminggu dari sekarang, kita ketemu lagi. Penyelesaian ini harus cepat, tidak boleh berlarut-larut."
Menurut Menteri BUMN Rini Soemarno, ada sektor lain yang membutuhkan potongan harga gas, yakni industri farmasi.
"Kita tidak punya bahan baku obat-obatan, mungkin itu salah satu yang perlu ditambahkan," kata Rini.
Sebagai informasi, industri farmasi di Tanah Air masih bergantung pada pasokan bahan baku impor.
Menteri ESDM Arcandra Tahar mengatakan harga gas yang akan diberikan ke sektor terpilih bisa di bawah US$6 per mmbtu seperti diamanatkan regulasi.
Menurutnya, langkah itu akan memberi dampak ganda bagi sektor ketenagakerjaan, devisa, dan pertumbuhan industri itu sendiri. (Tes/E-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved