Membuat Rumput Sendiri Jadi Lebih Hijau

Adhi MD
16/8/2016 08:45
Membuat Rumput Sendiri Jadi Lebih Hijau
(ANTARA/M RUSMAN)

UNGKAPAN rumput tetangga lebih hijau daripada rumput sendiri sering digunakan untuk menggambarkan mirisnya kehidupan warga Indonesia yang tinggal di perbatasan. Tak bisa dimungkiri, minimnya infrastruktur selama bertahun-tahun di sana membuat warga yang berdiam di perbatasan memilih untuk mencari penghidupan di negeri jiran.

Hal itu yang kini menjadi prioritas utama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang saat ini dikomandani Basuki Hadimuljono.

“Kita harus hapus stigma kawasan perbatasan sebagai daerah terbelakang. Kawasan perbatasan kini jadi prioritas agar masyarakat di sana mendapatkan akses yang mudah untuk menjalankan roda perekonomiannya,” papar Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Hediyanto W Husaini.

Salah satu upaya kementerian itu, sambungnya, ialah membuka akses jalan di kawasan perbatasan guna menghubungkan wilayah tersebut dengan pusat-pusat pemerintahan, pendidikan, dan kegiatan ekonomi.

Untuk tahun anggaran 2017, kementerian tersebut telah menganggarkan pembangunan jalan sepanjang 3.464,4 kilometer di seluruh perbatasan.

“Ada tiga kawasan utama perbatasan yang langsung dengan jalur darat, yakni di kawasan Kalimantan di bagian utara yang berbatasan dengan Malaysia, kemudian di Nusa Tenggara Timur yang berbatasan dengan Timor Leste, dan sepanjang garis perbatasan Papua dengan Papua Nugini,” terang Hediyanto.

Berdasarkan catatannya, jalur perbatasan di bagian utara Kalimantan merupakan daerah yang paling rawan dan dapat mengancam kedaulatan di berbagai sektor kehidupan. Infrastruktur yang bagus di negeri jiran akan lebih memikat warga negara Indonesia hidup dengan infrastruktur yang minim.

“Di Kalimantan ini paling serius bagi kita, sebab di sana berbatasan langsung dengan Malaysia yang infrastrukturnya sedikit lebih maju daripada kita. Kita lihat dulu mereka membangun jalan seperti apa. Jangan sampai kita bangun jalan justru lebih buruk ketimbang mereka,” ujar Hediyanto.

Sektor transportasi pun jangan sampai luput dari perhatian. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam suatu kesempatan terpisah mengatakan kelancaran transportasi menjadi kunci pembuka keterisolasian masyarakat perbatasan.

“Perbatasan memang satu isu yang menarik. Sama juga dengan daerah terpencil yang lain. Sebagai contoh pulau terluar itu Nias. Bayangkan saja, di sana ada penduduk lebih dari 1 juta dan relatif makmur. Tapi sekarang hanya bisa didarati pesawat ATR. Sekarang kami berikan upaya agar bandara-bandara di daerah terluar bisa diakses dari kota-kota besar,” ujar Budi.


Menjadi magnet

Dorongan dari Komisi V DPR yang merupakan mitra kerja dari Kementerian Perhubungan dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pun mengalir.

Komisi V DPR melihat pembangunan daerah perbatasan serta pulau terluar menjadi hal yang penting dalam upaya menyejahterakan masyarakat di sana.

“Wilayah perbatasan selalu menjadi perhatian negara tetangga yang keadaannya lebih baik. Justru sangat memprihatinkan jika ditemukan mata uang negara tetangga lebih berdaulat seperti di Kalimantan Utara. Karena itu, infrastruktur yang dibangun harus membuat bangga warga di sana,” kata Wakil Ketua Komisi V DPR Yudi Widiana Adia.

Politikus PKS tersebut menambahkan, pembangunan infrastruktur di kawasan perbatasan akan menjadi magnet bagi warga negara Indonesia untuk melakukan kegiatan ekonominya di negeri sendiri.

“Jangan sampai warga kita malah beraktivitas usaha di negeri tetangga. Rumput sendiri harus tetap lebih hijau,” tutupnya. (J-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya