Sempat Gagal, Batik Air Akhirnya Mendarat di Bandara Soetta

ANTARA
14/8/2016 20:08
Sempat Gagal, Batik Air Akhirnya Mendarat di Bandara Soetta
(Ilustrasi--ANTARA)

SEMPAT beberapa kali memutar di atas kota Jakarta, Batik Air mengalihkan pendaratan ke Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II di Palembang, setelah akhirnya berhasil mendarat dengan selamat kembali ke Bandara Soekarno Hatta.

Pesawat Batik Air dengan nomor penerbangan ID 6373 jurusan Yogyakarta-Cengkareng, Banten sempat gagal mendarat di Bandara Soetta akibat cuaca buruk yang melanda ibukota pada Minggu (14/8) sore.

Saat pesawat berada di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II di Palembang, seluruh penumpang diminta pramugari untuk turun dan menunggu di ruang tunggu sambil menunggu cuaca di Cengkareng normal.

Wartawan Antara yang kebetulan berada di dalam pesawat, melaporkan pesawat Batik Air yang dipiloti Kapten Dani Arya berangkat dari Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II di Palembang pukul 18.10 WB dan mendarat di Bandara Soekarno-Hatta pukul 19.03 WIB dengan cuaca hujan deras.

Setelah penumpang menunggu sekitar 1,5 jam, penumpang melalui pengumuman petugas bandara setempat diminta untuk naik pesawat lagi mengingat kondisi cuaca di atas Cengkareng sudah normal kembali.

Sebelumnya saat pesawat Batik Air akan mendarat di Bandara Soekarno-Hatta terhadang cuaca buruk dan sempat beberapa kali memutar di atas kota Jakarta, selanjutnya mengalihkan pendaratan ke Bandara Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II di Palembang.

Kapten Pilot Dani Arya sesaat setelah pesawat gagal mendarat di Soekarno-Hatta mengumumkan bahwa pesawat tidak bisa mendarat karena cuaca buruk dan mengarahkan ke Palembang.

Pesawat Batik Air jenis Airbus A320 berangkat dari Bandara Internasional Adi Sutjipto sekitar pukul 14.00 WIB dan diharapkan mendarat di Cengkareng 50 menit kemudian.

Namun saat akan mendarat di Bandara Soekarno-Hatta pesawat sempat beberapa kali alami guncangan mengingat cuaca saat itu memang buruk. Setelah beberapa kali mencoba mendarat namun jarak pandang yang tak memenuhi standar, kapten pilot memutuskan untuk membatalkan mendaratkan pesawat.

"Karena cuaca buruk dan jarak pandang yang tak memenuhi standar minimal, saya putuskan untuk membatalkan pendaratan dan pesawat diarahkan ke Palembang," kata kapten pilot.

Penerbangan dari atas Jakarta menuju Palembang memakan waktu sekitar satu jam.

Para penumpang tidak menunjukkan rasa kekecewaan dan bahkan memberikan pujian kepada pilot yang sudah tepat ambil keputusan. (Ant/Zen)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya