Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
MUHAMMADIYAH berkomitmen meneguhkan kembali Pancasila sebagai landasan ideal dan final bagi Indonesia dengan segala kemajemukannya. Komitmen itu dikukuhkan dalam muktamar ke-47 di Makassar, Sulawesi Selatan, yang memilih ketua umum yang baru, kemarin.
Setelah ditetapkan sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah periode 2015-2020, Haedar Nashir menegaskan Pancasila sebagai ideologi negara tak bisa diganggu gugat lagi.
"Negara Pancasila ialah negara kesepakatan, kesepahaman antarseluruh elemen masyara kat yang ikut mendirikan dan membangun bangsa ini termasuk Muhammadiyah."
Karena itu pula, imbuh Haedar, Muhammadiyah akan konsisten mengawal dan meneguhkan Pancasila sebagai landasan negara. Haedar mengatakan ada tiga isu besar ke depan dalam konteks keumatan, kebangsaan, dan kemanusiaan sebagai pekerjaan rumah.
"Bukan hanya Muhammadiyah, melainkan bangsa dan negara harus menyelesaikan tiga masalah itu. Kami akan ber jalan dengan kekuatan kolektif kolegial yang menjadi ciri khas kepemimpinan Muhammadiyah," tukas tokoh kelahiran Bandung, Jawa Barat, 14 Juli 1963 itu.
Negara Pancasila pun menjadi salah satu dari empat isu pokok yang dibahas dalam sidang komisi di muktamar. "Tidak hanya pemilihan anggota PP Muhammadiyah yang baru, tapi juga membahas penumbuhan, pengukuhan, pandangan, dan komitmen Muhammadiyah pada Pancasila," kata Ketua Umum Muhammadiyah 2010-2015 Din Syamsuddin.
Din mengharapkan kader Muhammadiyah memperteguh diri dalam menerapkan ni lai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa serta berkontribusi memajukan bangsa menjadi Indonesia berkemajuan. "Muhammadiyah saya dorong agar menjadi ormas yang siap bertanding, bersaing mengisi negara Pancasila." Salah satu PP Muhammadiyah yang baru, Busyro Muqoddas, mengatakan peran Muhammadiyah untuk meneguhkan kembali Pancasila dengan cara menerjemahkannya dalam kebijakan publik.
Menurutnya, tantangan Muhammadiyah ke depan ialah menghadapi dehumanisasi melalui kekuasaan pembuatan undang-undang. 10 menit Haedar terpilih menggantikan Din Syamsuddin setelah 13 anggota PP Muhammadiyah menyelesaikan musyawarah selama kurang lebih 10 menit di ruang Rektorat Universitas Muhammadiyah Makassar. Hasil musyawarah itu kemudian dibawa ke forum muktamar untuk disahkan.
"Sidang mengusulkan sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah ialah Dr H Haedar Nashir. Bisa diterima?" kata ketua panitia pemilihan, Dahlan Rais saat memimpin sidang. "Sah," jawab peserta muktamar. Muktamar juga menetapkan Sekretaris Umum PP Muham madiyah ialah Abdul Mu’ti mendampingi Haedar.
Penetapan keduanya disambut gemuruh ribuan muktamirin. Direktur Eksekutif Maarif In stitute Fajar Riza Ul Haq menga takan terpilihnya Haedar merupakan sejarah baru bagi Muhammadiyah yang untuk pertama kali memiliki ketua umum dari Jawa Barat. Dalam sejarahnya, Ketua Umum Muhammadiyah berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, Sumatra Barat, dan Nusa Tenggara Barat. "Dengan demikian, napas keindonesiaan di Muhammadiyah semakin hidup. Kesadaran orga nisasi melampaui fanatisme keetnikan," jelas Fajar. (LN//
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved