2.217 Sekolah di Provinsi Bengkulu Tolak Full Day School

Marliansyah
11/8/2016 18:10
2.217 Sekolah di Provinsi Bengkulu Tolak Full Day School
(Dok. MI)

SEBANYAK 2.217 sekolah yang tersebar di 10 kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu, mulai dari SD, SMP, SMA, SMK sederajat, menolak wacana yang digaungkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy yang akan menerapkan sistem belajar sehari penuh atau full day school.

Ribuan sekolah mulai dari SD, SMP, SMA sederajat itu menolak rencana program Mendikbud tersebut karena menilai pihak sekolah belum siap dan sulit menerapkannya di Bengkulu.

Wakil Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Bengkulu Merliani di Bengkulu, Kamis (11/8), mengatakan, pihaknya menilai bahwa program full day school belum tepat dan belum siap dijalankan karena akan menimbulkan persoalan baru ke depan dengan fasilitas yang kurang mendukung.

"Belajar enam hingga delapan jam sehari di sekolah saja sudah banyak siswa yang jenuh, apalagi seharian penuh hingga sore akan membuat para siswa akan semakin tidak konsentrasi dan butuh istirahat," katanya.

Aturan itu, lanjut dia, akan membuat siswa makin jenuh, di samping guru juga tidak mungkin menambah jam mengajarnya seharian penuh hingga sama dengan jam kerja PNS di lingkungan pemerintahan serta terjadi penolakan juga dari orangtua siswa.

Untuk program tersebut, terutama di Provinsi Bengkulu, fasilitas seperti sarana dan prasarana untuk 2.217 sekolah yang ada belum memadai.

Dari sisi pendidik, seperti guru akan keberatan karena harus menambah jam mengajar dan juga diimbangi dengan hak atau tunjangan lainnya. Saat ini, kata Merliani, pembayaran tunjangan setifikasi guru yang tersebar di 2.217 sekolah masih terjadi keterlambatan sehingga akan menjadi hambatan ke depan. (OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya