Polda Sulteng Gandeng Komnas-HAM Ajak Sisa Pengikut MIT Turun Gunung

M Taufan SP
10/8/2016 17:57
Polda Sulteng Gandeng Komnas-HAM Ajak Sisa Pengikut MIT Turun Gunung
(MI/M Taufan SP)

POLDA Sulawesi Tengah akan menggandeng Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas-HAM) untuk mengajak sisa pengikut kelompok sipil bersenjata Mujahidin Indonesia Timur (MIT) turun gunung dan menyerahkan diri kepada Satuan Tugas (Satgas) Operasi Tinombala di Poso.

Kepala Polda Sulteng Brigjen Rudi Sufahriady mengatakan, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan komisioner Komnas-HAM prihal kerja sama tersebut.

"Saya sudah bicara langsung dengan Komisioner Komnas-HAM Siane Indriani. Mereka juga akan segera ke Palu untuk membicarakan soal teknisnya," terangnya di Palu, Kamis (10/8).

Dari hasil koordinasi, lanjut Rudi, Siane juga sudah menjelaskan tentang tim 13 yang dibentuk untuk mengajak kelompok yang tersisa 16 orang itu menyerahkan diri. "Jadi mereka juga sudah membentuk tim 13 dengan beberapa pihak. Olehnya ini akan bersnergi nantinya dengan kami di lapangan," imbuhnya.

Saat ini 16 orang pengikut MIT yang tersisa masih bersembunyi di hutan dan pegunungan Poso, meski titik keberadaan mereka sudah dipetakan. Namun cukup menyulitkan tim Polri amupun TNI yang masuk dalam Satuan Tugas (Satgas) Operasi Tinombala 2016 untuk menangkapnya dengan segera.

Sesuai rencana tim 13 yang dibentuk oleh Komnas-HAM untuk mengajak sisa pengikut kelompok yang telah terafiliasi dengan Islamic State tersebut menyerahkan diri pekan depan baru akan masuk ke Poso.

"Semua masih dikoordinasikan dulu, sekarang juga saya masih berada di Jakarta untuk rakor soal pembentukan tim 13 ke Poso," kata Ketua Komnas-HAM Sulteng, Dedi Askari saat dihubungi dari Palu.

Polda sudah memastikan kalau kekuatan mereka semakin melemah. "Sudah pasti melemah apa lagi jumlah mereka semakin sedikit dan tidak dapat dukungan logistik lagi dari luar," tambah Kabid Humas Polda Sulteng, AKB Hari Suprapto.

Operasi Tinombala 2016 dilanjutkan dua bulan kedepan dengan dibuktikan adanya pergantian personel sekitar tujuh ratusan. "Untuk pergantian personel sudah dilakukan, personel yang lama juga sudah ditarik dan yang baru sudah melakukan operasi lanjutan," jelas Hari. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya