Pelesir Ibu PKK Pakai Dana Desa

MI
10/8/2016 10:28
Pelesir Ibu PKK Pakai Dana Desa
(Facebook)

KEGIATAN jalan-jalan ratusan anggota Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Jombang, Jawa Timur, ke Jakarta, beberapa waktu lalu, mendapat banyak kecaman. Rombongan yang di-pimpin istri Bupati Jombang itu dinilai merugikan rakyat karena menggunakan uang negara.

“Bupati dan istri tidak sensitif terhadap persoalan yang ada di Jombang. Daerah ini tengah berduka karena serangkaian kejahatan seksual, rendahnya transparansi, dan masih tingginya angka kemiskinan. Pemerintah kabupaten tidak peka,” tegas Aan Anshori, aktivis LSM Lingkar Indonesia untuk Keadilan, kemarin.

Acara pelesir ibu-ibu PKK ke Jakarta itu terungkap setelah Zubairi, warga, mengunggah foto-foto mereka di jejaring Facebook pada Minggu (7/8). Ada empat foto rombongan yang berangkat dengan menggunakan pesawat Batik Air.

Zubairi menyatakan rombongan itu terdiri dari 21 ketua PKK kecamatan, 306 ketua PKK desa, 21 camat, dan seluruh kepala SKPD. Rombongan diperkirakan berjumlah 400 orang.
Dalam menjawab kecaman itu, Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko mengakui kegiatan rombongan PKK ke Jakarta menggunakan dana desa.

Penggunaan itu sudah sesuai dengan peruntukan anggaran pendapatan dan belanja desa (APBDes).

“Penggunaan dana untuk kegiatan itu sudah sesuai dengan Undang-Undang Desa Nomor 06 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Desa. Sudah ada cantolan hukumnya. Tidak ada ketentuan hukum yang dilanggar karena ini merupakan kegiatan pemberdayaan PKK,” tegasnya.

Ia menjabarkan anggaran untuk perjalanan ke Jakarta itu sudah sesuai dengan bantuan operasional PKK. Setiap ketua PKK desa dijatah Rp3 juta dari APBDes.

“Ada juga ketua PKK desa yang tidak ikut karena tidak dianggarkan di APBDes. Biaya PKK kabupaten ke Jakarta juga diambilkan dari BOP itu,” jelasnya.

Kegiatan PKK ke Jakarta, tambahnya, dilakukan setelah mendapat surat dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Pemkab Jombang diminta menampilkan kekayaan budaya, kesenian, dan produk lokal di anjungan Jawa Timur yang ada di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta.

“Agendanya ialah memamerkan produk lokal kita. Kalau ada persepsi bahwa PKK ke Jakarta untuk jalan-jalan, itu biasa, karena masyarakat belum tahu bahwa yang kami lakukan itu juga untuk kebaikan Jombang,” tegas kader Partai Golkar itu. (ES/N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya