Provinsi Jambi Relatif Aman dari Titik Api

MI
10/8/2016 09:18
Provinsi Jambi Relatif Aman dari Titik Api
(Antara/Rony Muharrman)

PROVINSI Jambi dinyatakan relatif aman dari ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di saat puluhan titik panas (hotspot) terdeteksi di wilayah tetangga mereka, yakni Sumatra Selatan dan Riau.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi, Arif Munandar, mengatakan pantauan satelit NOAA memang mendeteksi empat titik panas di wilayah barat Provinsi Jambi.

Namun, empat hotspot tersebut belum bisa dipastikan berasal dari titik api lahan yang terbakar. “Karena pantauan satelit Aqua dan Terra tidak mendeteksi adanya hotspot di wilayah Jambi,” ujarnya, kemarin.

Sedikitnya 161 titik panas sebagai indikator karhutla terpantau di Sumatra, Minggu (7/8). Wilayah yang menjadi konsentrasi titik panas di Sumatra masih berada di Sumsel sejumlah 51 titik.

Atas peristiwa itu, Gubernur Sumsel Alex Noerdin meminta para bupati atau wali kota di Sumsel dan perusahaan pemilik lahan perkebunan untuk turut andil menanggulangi ancaman karhutla.

Sementara itu, Panglima Kodam II/ Sriwijaya, Mayjen Sudirman, mengharapkan Badan Restorasi Gambut (BRG) dan Pemprov Sumsel mengoptimalkan perjanjian kerja sama untuk mencegah karhutla.

Saat ini, BRG berupaya mengidentifikasi beberapa kawasan yang rawan terbakar untuk mengetahui persis titik-titik pengeringan. Pasalnya, lahan yang pernah terbakar mengalami masa kekeringan saat ini. “Pada 2017 akan dilakukan canal blocking supaya terjadi pembasahan,” kata Sekretaris BRG Hartono Prawiratmadja di Palembang, Sumsel.

Selain pembuatan canal blocking, penggunaan BIOS 44 dan Foam 44 akan dikembangkan TNI. BRG juga akan membantu memfasilitasi pemda membuat rencana pemulihan dan pengelolaan gambut.

Di Kalteng, BRG membuat 200 sumur bor di lima desa di Kabupaten Pulang Pisau karena lahan gambut di daerah itu rawan terbakar. “Ratusan sumur bor itu merupakan bantuan hibah dari pemerintah Norwegia,” kata Deputi Kontruksi Operasi dan Pemeliharaan BRG Alue Dohong. (SL/DW/SS/N-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya