Polisi Awasi Kegiatan Geng Motor Satu Darah di Bali

Arnoldus Dhae
09/8/2016 21:07
Polisi Awasi Kegiatan Geng Motor Satu Darah di Bali
(MI/RAMDANI)

KAPOLRESTA Denpasar Kombes Hadi Purnomo menegaskan keberadaan Geng Motor Satu Darah sudah diingatkan Kapolri untuk diawasi selama berada di Bali.

"Mabes Polri sudah memberikan arahan agar mereka diawasi di Bali karena Geng Satu Darah itu sudah terkenal di seluruh dunia," ujar Kaporesta di Sanur (9/8).

Menurutnya, selama berada di Bali ada 3 kegiatan yang mendapatkan pengamanan ketat oleh aparat keamanan. Namun demikian, geng motor tersebut tidak pernah melayangkan izin ke Mapolresta Denpasar ataupun ke Polda Bal.

"Izin secara resmi tidak ada dilayangkan ke pihak kami. Hanya saja, kami sebelumnya sempat diimbau dari Mabes Polri untuk melakukan pengawasan terkait kegiatan mereka di Bali," ungkap Purnomo.

Bahkan sebelum insiden terjadi, ditegaskan dirinya sudah melakukan pengawasan dan pengamanan saat kegiatan baik di Kartika Plaza Hotel selama 2 hari maupun saat pesta di Boshe yang bertempat di Jalan Baypas Ngurah Rai, Kuta.

Hal ini dipandang perlu menurutnya karena informasinya kelompok ini kerap membuat keributan dan organisasi ini masuk daftar merah di Australia.

"Saat menerima laporan dari Mabes, kami langsung tempatkan anggota dimana saja mereka lakukan kegiatan selama di Bali. Karena informasinya kelompok ini perlu diawasi agar tidak terjadi hal yang diinginkan," akunya.

Kendati tidak ada izin secara resmi, tetapi pihaknya mengakui kalau dalam kegiatan kelompok itu dikawal. "Hanya dua kegiatan saja kita kawal. Saat mereka rapat di Kartika Plaza Hotel dan party di Boshe. Bahkan selesai acara mereka tetap dikawal ke hotel masing-masing. Insiden di Pyramid itu perorangan sifatnya. Itu di luar dari pengawasan anggota kami," katanya.

Hingga kini polisi terus mendalami kasus perusakan yang terjadi di diskotek Pyramid yang terjadi Senin dini hari (8/8) di Jalan Dewi Sri Kuta. Polresta Denpasar yang menangani kasus tersebut masih kesulitan mengungkap pelaku penyebab terjadinya keributan antara Kelompok geng motor itu dengan karyawan diskotek Pyramid.

"Kita masih dalami, beberapa saksi sudah kita mintai keterangan. Termasuk beberapa orang yang sempat mendapat penanganan di rumah sakit," aku Hadi Purnomo.

Purnomo mengaku bahwa hingga kini belum bisa menentukan siapa dalang dari keributan tersebut. Alasannya karena melibatkan orang asing.

"Kita belum bisa tetapkan pelaku. Tetapi sudah mulai mengerucut kasus ini kita dalami, mengarah pada pelaku juga belum. Ya itu tadi, kesulitan kita orang asing," akunya.

Mengenai korban luka-luka, dijelaskan Kapolresta tidak sampai ada yang rawat inap. "Ada dua orang dari pihak kelompok motor ini yang sempat mendapat perawatan medis. Satu orang asing asal Belanda dan satu dari lokal, juga satu dari pihak Pyramid," jelasnya. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya