Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
LEMBAGA Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) terus mematangkan rencana lokasi bandar antariksa nasional. Berdasarkan masukan teknis dan nonteknis Morotai (Maluku Utara) dan Biak Numfor (Papua) menjadi kandidat terkuat.
Kepala LAPAN, Thomas Djamaluddin mengungkapkan hal itu di sela-sela Seminar dan Sosialisasi Hasil Satelit LAPAN A2/LAPAN-Orari dan Pascapeluncuran Satelit LAPAN-A3/LAPAN-IPB) di Kota Surakarta, Jawa Tengah, Selasa 9/8).
"Kedua lokasi itu berada dekat dengan equator dan menghadap ke lautan pasifik," katanya.
Menurut Thomas, di dunia saat ini baru ada dua bandar antariksa yang memiliki lokasi strategis seperti itu. Yakni, Bandar Antariksa Guyana di Kouruo, Perancis dan Bandar Antariksa Alkantara, Brazil.
Dengan demikian, kelak Indonesia akan menjadi negara ketiga yang memiliki bandar antariksa yang bisa meluncurkan satelit dari garis khatulistiwa. Ini akan menjadi nilai tambah tersendiri bagi negara ini.
Bandar antariksa nasional itu merupakan implementasi dari amanat Undang-Undang nomor 21/2013 tentang Keantariksaan. Di dalam undang-undang itu disebutkan bahwa secara geografis Indonesia berada di posisi yang strategis.
Indonesia terletak di antara Benua Australia dan Asia, serta Samudera Hindia dan Samudera pasifik. Indonesia berada pada posisi silang dunia dan menjadi pusat jalur lalu lintas dunia.
"Selain bisa digunakan untuk meluncurkan satelit sendiri, juga bisa dikomersilkan," kata Thomas.
Kapan bandara antariksa nasional itu akan mulai dibangun? Thomas menyatakan kemungkinan pada 2040. Sebab proyek tersebut membutuhkan investasi yang sangat besar.
"Kita juga butuh bermitra dengan negara lain," katanya.(OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved