Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
GELOMBANG tinggi mengancam perairan di sepanjang Pulau Jawa bagian selatan dan Sumatra.
Selain nelayan yang belum mau melaut, banyak pula korban jiwa akibat tersapu ombak.
Dua pelajar dari Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, hilang ditelan gelombang pantai selatan tepatnya di Kampung Solokan Mangi, Desa Sindangkerta, Kecamatan Cipatujuah.
Kedua korban bernama Muslim, 13, dan Reja, 14, warga Cempaka RT 05/RW 03 Kelurahan Cilembang, Kota Tasikmalaya.
Satu rekan mereka, Ikbal, 15, warga Cisaat 2 RT 09/RW 02, selamat dari amukan gelombang laut.
"Kami mendapat laporan dari Kinkin, nelayan setempat. Nelayan di sana sudah melarang anak-anak berenang, tapi mereka tetap nekat berenang. Ikbal sempat menepi ke pinggir pantai, sedangkan kedua temannya tergulung ombak tinggi," terang Budi Rahayu, kemarin.
Tim SAR dibantu BPBD dan TNI masih mencari kedua remaja yang terseret ombak itu.
"Kendala pencarian karena saat ini gelombang laut masih tinggi dan membahayakan para pencari korban," tambahnya.
Di Bangka, tim SAR Pangkalpinang dan BPBD Bangka Barat hingga kemarin masih mencari dua nelayan di perairan Kampak Jabus, Kabupaten Bangka Barat, yang hilang saat melaut sejak Kamis (4/8).
Humas Kantor SAR Pangkalpinang, Indra Cahyadi, mengatakan pihaknya sudah menerjunkan delapan personel untuk mencari kedua nelayan di perairan Kampak Jabus itu, tapi belum ada hasil.
Sementara itu, TNI Angkatan Laut bersama Basarnas terus mencari 11 anak buah kapal (ABK) kapal motor (KM) Pisang VI yang tenggelam setelah tersapu gelombang laut di perairan Cilacap, Jawa Tengah, hingga menuju perairan Pangandaran, Kabupaten Pa-ngandaran, Jawa Barat.
Hingga kini hanya kapalnya yang telah ditemukan di Desa Legok Jawa, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran, pada Sabtu (5/8).
"Titik tenggelamnya belum diketahui. Sampai sekarang pemilik kapal belum tahu posisi tenggelamnya kapal tersebut," kata Komandan Pos TNI-AL Pangandaran, Peltu Dayat Sudrajat, kemarin.
Dayat menambahkan ke-11 ABK yang belum ditemukan itu ialah Bayu Aryawan, Danang, Teguh, Fresmo, Aris, Arisman, Agus, Eko, Kunto, Latif, dan Karjo. Seluruhnya warga Pemalang, Jawa Tengah.
Sesuai isi surat persetujuan berlayar yang dikeluarkan oleh Syahbandar Pelabuhan Perikanan Cilacap pada 26 Juli 2016, KM Pisang VI berlayar untuk memancing ikan dengan jenis alat tangkap long line.
Kondisi kapal layak untuk berlayar.
Enggan melaut
Masih di Jawa Barat, akibat gelombang tinggi sejak dua bulan terakhir, ratusan nelayan di Pantai Santolo, Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut, tidak bisa melaut.
Sebagian di antara mereka terpaksa beralih pekerjaan.
"Gelombang laut di Pantai Santolo setinggi 5 meter disertai angin kencang. Sudah dua bulan keadaannya begini," ujar Tusli, nelayan setempat.
Meskipun demikian, ada sejumlah nelayan nekat melaut, tetapi hasil yang diperoleh mereka sedikit.
"Daripada memaksakan diri melaut, kami alih profesi berjualan makanan, menarik becak, dan ngojek. Yang penting dapat penghasilan," kata Tusli yang kini menjadi tukang ojek dengan penghasilan antara Rp25 ribu dan Rp35 ribu. (RF/EM/YK/N-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved