Pencarian 11 Penumpang Kapal Pisang Tetap Dilanjutkan

MI
07/8/2016 09:15
Pencarian 11 Penumpang Kapal Pisang Tetap Dilanjutkan
(Antara/Nyoman Budhiana)

TIM gabungan yang terdiri atas TNI Angkatan Laut (TNI-AL), Polisi Air, Basarnas, dan sejumlah nelayan, hingga kemarin, masih mencari 11 penumpang Kapal Pisang VI yang hilang sejak Selasa (26/8).

Sejauh ini kapal ikan yang berlayar dari Pemalang, Jawa Tengah, itu telah ditemukan dalam kondisi terbalik di Desa Legok Jawa, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Jumat (5/8).

“Tidak ada mayat di sekitar kapal. Makanya kami masih terus mencari 11 ABK itu,” ujar Kepala Satuan Polisi Air Pangandaran Polres Ciamis, AKP Samuji, Sabtu (6/8).

Dia memperkirakan kapal itu dihantam gelombang besar pada Rabu malam di sekitar Laut Cilacap. Samuji mengatakan pencarian dan penyisiran anak buah kapal yang menghilang terus dilakukan dengan menggunakan dua kapal patroli dari Polair dibantu anggota TNI-AL, Basarnas, dan nelayan. Mereka menyusuri Majinglak, Nusakambangan, hingga ke arah Kabupaten Tasikmalaya.

“Setelah ditemukannya bangkai Kapal Pisang VI yang terbalik tidak ada tanda-tanda mayat mengambang di sekitar kapal. Begitu pula saat kami menyelam. Mereka mungkin berada di Laut Cilacap setelah kapal dihantam gelombang besar saat terjadi hujan deras,” ujarnya.

Samuji mengungkapkan, berdasarkan kabar yang diterimanya dari petugas di Cilacap, ke-11 ABK itu bernama Teguh, Fresmo, Aris, Bayu Aryawan, Danang, Arisman, Agus, Eko, Kunto, Latif, dan Karjo.

Sementara itu, sejumlah nelayan di Kabupaten Garut, Jawa Barat, belum berani melaut karena kondisi gelombang yang masih tinggi.

Ende, seorang nelayan di wilayah itu, mengatakan kondisi tersebut terjadi sejak Lebaran lalu. “Gelombang bisa mencapai 5 meter, makanya belum ada yang berani melaut,’’ ujarnya.

Menurut Ende, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, dia dan rekan-rekannya menekuni pekerjaan lain, seperti bertani atau bekerja serabutan.

Kepala Satuan Polisi Air Polres Garut, AKP Triandri, mengatakan kondisi cuaca di laut selatan Garut saat ini tidak menentu sehingga berisiko bagi nelayan jika mereka memaksakan diri. “Apabila cuaca cukup berbahaya kami selalu mengimbau nelayan agar tidak dulu melaut,” katanya. (Ant/AD/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya