Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
GUBERNUR DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X sangat menyayangkan munculnya kasus antraks di Gunungkidul yang terjadi sejak Juni 2023. Sri Sultan memahami masyarakat menyayangkan hewan yang dipeliharanya mati secara tiba-tiba. Namun, mengonsumsi hewan ternak yang telah mati adalah hal tidak bisa dibenarkan karena sangat berbahaya bagi kesehatan.
"Sudah tahu antraks ya dimakan bersama, eman-eman kalau terus dipendam (sayang kalau langsung dikubur). Ini kan masalah, mungkin literasinya jalan, tapi mungkin kurang teliti memeriksa jadi sulit. Hal ini selalu terulang, malah korban makin banyak,” papar dia, Kamis, (6/7).
Sri Sultan sekaligus berharap masyarakat dapat menguburkan hewan yang mati secara tiba-tiba, bukan malah mengonsumsinya. Kasus antraks yang muncul di Gunungkidul karena hewan ternaknya mati kemudian disembelih dan dimakan bersama.
Baca juga: Antisipasi Antraks di Bantul, Perbatasan Diawasi
Kasus ini terus berulang karena masyarakat sendiri menyepelekannya. Mereka seharusnya langsung menguburkan hewan ternaknya jika mati tiba-tiba.
Sri Sultan HB justru khawatir, masyarakat yang mengetahui hewan peliharaannya mengalami gejala antraks malah tetap menjualnya agar kerugiannya tidak besar. Sri Sultan pun meminta OPD terkait dapat menggencarkan literasi kembali kepada publik.
“Sekarang tanya saja, harga yang kena antraks itu sama dengan harga pasaran atau lebih murah. Kalau dijual lebih murah, berarti penjualnya sudah tahu kalau sapi itu terkena antraks," kata Sri Sultan.
Baca juga: Tradisi Purak jadi Penyebab Kejadian Antraks di Gunungkidul Berulang
Semisal harga jual dipasaran Rp20 juta hingga Rp30 juta, tapi hanya dijual Rp15 juta. Hal seperti itu yang sulit bahkan tidak bisa antisipasi.
Lebih lanjut, Sri Sultan meminta selain memeriksa hewan ternak, petugas juga harus lebih tegas dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait penanganan yang harus dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan terhadap hewan ternak yang terjangkit antraks.
Pemahaman mengenai gejala penyakit antraks pada hewan ternak juga harus diberikan, termasuk bagaimana penularan dan bahaya penyakit antraks pada manusia, serta cara mengobatinya.
“Pemeriksaan hewan yang lewat itu juga lebih teliti, tapi juga kalau ada antraks yang ada di situ ya memang pengertian disisihkan dan harus tidak dimakan terus dikubur itu sesuatu yang jadi penting gitu,” paparnya.
Petugas pos harus mampu memberikan berbagai pemahaman tersebut demi menumbuhkan kesadaran yang lebih baik pada masyarakat. “Selama itu nggak pernah dilakukan, ya enggak pernah akan bisa selesai,” kata Sri Sultan.
Sri Sultan juga mengimbau, masyarakat tidak mengkonsumsi daging dari ternak yang terjangkit antraks. Apabila mulai merasakan gejala tertular penyakit antraks, mereka diharapkan segera melakukan pengobatan untuk menghindari risiko kesehatan yang lebih berat nantinya.
Tak Batasi Lalu Lintas Hewan
Sri Sultan juga menegaskan, pihaknya tidak mungkin menutup lalu lintas hewan. Hal tersebut menanggapi kasus antraks di Gunungkidul.
"Mosok lewat ora oleh, meh ngedol barang ora oleh (masa lewat tidak boleh, mau menjual barang tidak boleh). Jadi, ya tergantung pengawasannya karena lalu lintasnya memang lewat situ,” papar Sri Sultan, Rabu (05/07).
Lalu lintas hewan ternak di Gunungkidul memang tinggi. Pasalnya, daerah Gunungkidul termasuk daerah penghasil hewan ternak.
"Sekarang tergantung daerah lain juga, bagaimana mengantisipasi antraks itu merupakan sesuatu yang penting. Jika perdagangan ternak seperti ini tidak ketat, antraks ya pasti tidak pernah bisa diselesaikan dan seharusnya cara penanganannya sama,” papar dia.
Pengetatan pengawasan perdagangan ternak yang ada di setiap daerah dapat menghindarkan dari persebaran antraks di DIY. Hal ini berkaca pada penyebaran pengulangan kasus antraks yang pernah terjadi di DIY pada 2019 dan 2020 lalu. Dengan pengetatan pengawasan lalu lintas hewan ternak maka setidaknya mampu meminimalisasi persebaran kasus antraks di DIY.
Selain itu, Pemkab Gunungkidul sendiri, khususnya para petugas pos lalu lintas perdagangan ternak harus lebih tegas pengawasan.
“Pos lalu lintas hewan ternak yang ada di tiap daerah perbatasan dapat diperketat. Sekarang bagaimana petugas itu lebih teliti, kalau kurang tenaga ya ditambah, kalau cukup ya kalau mengawasi tidak sekadar mengawasi, tetapi diperiksa betul sapi yang lewat," tutup Sri Sultan.
(Z-9)
Generasi muda harus berani menjadi diri mereka sendiri dan bersinar dengan cara masing-masing karena kita semuanya berharga.
Misi utamanya, pendidikan vokasi harus berkontribusi terkait perkembangan ekonomi di daerah.
Yogyakarta dan Solo punya historis yang cukup panjang dalam perjalanan sepak bola di Indonesia.
Workshop ini digelar untuk membangun pemahaman masyarakat terkait pengelolaan keuangan secara bijak dalam keseharian.
Yogyakarta jadi lokasi turnamen karena dianggap sebagai barometer sepak bola putri di Tanah Air.
PP Muhammadiyah mengadakan konsolidasi nasional di kampus Universitas 'Aisyiyah. Acara ini membahas berbagai topik penting, termasuk izin pengelolaan tambang.
Sebuah rumah di Dusun Mertelu, Desa Mertelu, Kecamatan Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terbakar pada Selasa (30/7) malam WIB.
Pemkab Gunungkidul sudah menetapkan status siaga bencana kekeringan pada 1 Juni dan akan berakhir 31 Agustus 2024. Pihaknya akan memantau situasi yang terjadi.
ENTAH apa yang merasuki hati seorang anak bernama Ngadimin berumur 41 tahun yang tega menghabisi Kasum, 73, ayah kandungnya sendiri di Desa Selogiri Kecamatan Karanggayam Kebumen Jawa Tengah.
BPBD Kabupaten Gungungkidul selama Juni menyalurkan air bersih sebanyak 64 tangki kepada warga yang memerlukan terutama di Kapanewon Panggang dan Kapanewon Tepus.
SEBAGIAN wilayah di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mulai kesulitan air bersih.
Peluncuran program Balai Ternak ini merupakan langkah penting sebagai upaya BAZNAS dalam meningkatkan kesejahteraan umat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved