Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
UNIVERSITAS Brawijaya (UB) Malang, Jawa Timur, secara resmi memberangkatkan 14.000 mahasiswa untuk melaksanakan Program Mahasiswa Membangun Desa (MMD) ke seluruh wilayah Jawa Timur. Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf memerintahkan Babinsa untuk mengawal mahasiswa dalam melaksanakan program itu.
Farid Makruf sampaikan itu saat menghadiri dan memberikan sambutan pada acara pelepasan mahasiswa program MMD, di Gedung Samantha Krida UB, Jumat (30/6) lalu.
“Dengan adanya pengawalan dari Babinsa, masyarakat jauh lebih mudah menerima mahasiswa sehingga dapat mempermudah pelaksanaan program MMD yang telah direncanakan," ujar Farid Makruf.
"Jadikan kesempatan mengikuti program MMD ini sebagai kesempatan emas untuk menetapkan keilmuan yang dimiliki karena setelah lulus, maka masyarakat juga yang akan menjadi lokasi untuk berinteraksi saat bekerja nanti,” ungkap Farid.
Pangdam V Brawijaya pun mengapresiasi adanya program MMD yang dilaksanakan oleh kampus UB ini. Untuk itu, mahasiswa UB harus berterima kasih kepada kampus UB yang melaksanakan program MMD tersebut.
"Saat diceritakan program ini oleh rektor, saya langsung tertarik karena ini adalah cara dunia kampus, khususnya mahasiswa, untuk membantu pembangunan di negara ini di wilayah pedesaan," tutur Pangdam.
"Saya sangat mengapresiasi program MMD Universitas Brawijaya ini karena ini akan menyinergikan kekuatan di desa yang dulu namanya Tripika (tiga pimpinan kecamatan) yang akan mengawal para mahasiswa. Ini wujud penghargaan saya kepada kampus UB,” sambung Farid.
Di hadapan perwakilan kelompok mahasiswa peserta program MMD tersebut, Pangdam juga menegaskan mahasiswa UB yang menjadi peserta MMD akan bertemu dengan masyarakat yang merupakan kenyataan yang sesungguhnya ada di dalam kehidupan nyata.
“Jadikan program MMD ini menjadi tes ujian kualitas hidup kalian sebagai mahasiswa Universitas Brawijaya, sehingga kalian akan dapat sukses di masa yang akan datang,” tandasnya.
Sementara itu, Rektor Universitas Brawijaya Prof Widodo menyebut mahasiswa yang mengikuti program ini nantinya akan bersinergi dengan para personel Kodam V Brawijaya termasuk Babinsa di desa-desa.
“Mahasiswa UB akan belajar di desa. Mahasiswa bersinergi dengan personel Kodam V Brawijaya yang ada di desa-desa, apalagi program-programnya banyak yang mirip, dan dapat disinergikan,” ujar Prof. Widodo.
Ia berpesan agar mahasiswa dapat menjaga nama baik Universitas Brawijaya. Program MMD adalah media bagi mahasiswa untuk dapat belajar kondisi riil di masyarakat yang kelak akan menjadi bekal para mahasiswa setelah lulus.
“Mahasiswa harus bisa mempelajari kultur masyarakat dan jangan sampai ketidakcocokan dengan kultur yang ada tersebut justru disampaikan ke sosial media,” ucap Widodo. (RO/R-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved