Istri ABK Kapal Tunda Charles Mengaku Kembali Dihubungi Penyandera

Antara
28/7/2016 23:21
Istri ABK Kapal Tunda Charles Mengaku Kembali Dihubungi Penyandera
(Istimewa)

ISTRI Ismail, Mualim I kapal tunda Charles, Dian Megawati Ahmad, mengaku kembali dihubungi Al Habsy, salah satu faksi Abu Sayyaf, kelompok yang mengklaim menyendera suaminya.

"Hari ini (Kamis), saya kembali dihubungi orang yang mengaku dari kelompok Al Habsy," ujar Dian Megawati di Samarinda, Kalimantan Timur, Kamis (28/7).

Namun, Dian Megawati belum mau merinci terlalu jauh terkait isi pembicaraan telepon dengan pihak Al Habsy tersebut.

"Pada intinya sama dengan komunikasi sebelumnya, yakni terkait uang tebusan yang mereka minta sebesar 250 juta Peso atau sekitar Rp69 miliar. Mereka tidak memberi tenggang waktu tetapi seperti sebelumnya orang yang mengaku dari kelompok Al Habsy itu meminta agar uang tebusan secepatnya diberikan," tuturnya.

"Tapi kali ini, saya diberi kesempatan berbicara dengan suami saya (Ismail) dan beberapa sandera. Besok (Jumat) baru saya akan menyampaikan ke wartawan, karena hari ini saya sedikit pusing," kata Dian.

Sebelumnya, yakni pada Selasa (26/7) dan Rabu (27/7) kelompok Al Habsyi Misaya, salah satu faksi kelompok bersenjata Filipina Abu Sayyaf, mengancam akan membunuh empat kru kapal tunda Charles jika tuntutan uang tebusan mereka tidak dipenuhi perusahaan.

"Saya dihubungi oleh orang yang mengaku dari kelompok Al Habsy Misaya, mengancam akan membunuh kru kapal tunda Charles satu per satu jika tuntutan uang tebusan mereka tidak dipenuhi," ujar Dian.

Ia mengaku pertama kali ditelepon oleh orang yang mengaku dari kelompok Al Habsy pada Selasa (26/7) sekitar pukul 17. 47 Wita.

"Saya pertama kali ditelpon oleh orang yang mengaku dari kelompok Al Habsyi kemarin (Selasa). Orang yang menelpon itu menggunakan bahasa Inggris dan menyampaikan uang tebusan terhadap empat kru kapal tunda Charles yang mereka tawan sebesar 250 juta Peso atau sekitar Rp69 miliar," katanya.

"Setelah menelpon, saya kembali mendapat pesan singkat melalui telepon genggam saya dari nomor Filipina yang kembali menegaskan uang tebusan empat kru kapal tunda Charles yang mereka minta, yakni 250 juta Peso. Pada pesan singkat berbahasa Inggris itu, mereka menyampaikan agar pesan tersebut juga disampaikan kepada Presiden Republik Indonesia dan media," tutur Dian.

Pada Rabu pagi, sekitar pukul 10.08 Wita, orang yang mengklaim dari kelompok Al Habsy kembali menghubunginya melalui nomor telepon berbeda. Kali ini, pihak penyandera sudah mengeluarkan ancaman akan membunuh keempat kru kapal tunda Charles jika tuntutan mereka tidak dipenuhi dan meminta Dian Megawati menyampaikan tuntutan dan ancaman tersebut ke pihak perusahaan.

Pada pukul 11. 52 Wita, pihak penyandera kembali menghubungi Dian Megawati dengan mempertegas ancaman akan membunuh keempat kru kapal tunda yang mereka sandera, jika uang tebusan tidak segera diberikan.

"Hari ini (Rabu) dua kali mereka menghubungi saya tetapi kali ini sudah disertai ancaman. Mereka mengancam, akan membunuh satu per satu sandera jika uang tebusan tidak segera diberikan," katanya.

Mereka meminta, jika uang tebusan itu sudah siap agar langsung diantar ke Filipina. Mereka hanya menyebut keempat sandera yang saat ini ditawan yakni, suami Dian (Ismail), Muhammad Sofyan (Oliman), Muhammad Nasir, serta Robin Piter (juru mudi).

"Selama komunikasi sejak kemarin, mereka tidak menyebut tiga kru kapal tunda lainnya," kata Dian Megawati.

Ia meyakini, orang yang mengklaim sebagai anggota kelompok Al Habsy tersebut merupakan orang yang sama saat pertama kali menghubunginya, yakni pada Rabu (23/6) yang menyampaikan telah menyandera kru kapal tunda Charles.

Tujuh kru kapal tunda Charles yang disandera kelompok Abu Sayyaf sejak Senin (20/6), yakni Ferry Arifin (nahkoda), Ismail (Mualim I), Muhammad Mahbrur Dahri (KKM), Edi Suryono (Masinis II), Muhammad Nasir (Masinis III), Muhammad Sofyan (Oliman), serta Robin Piter (juru mudi). (OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya