Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
SEJUMLAH harimau sumatra (panthera tigris sumatrae) sejak beberapa pekan terakhir berkeliaran dan masuk ke perkampungan penduduk di Kampung Koto Pulai, Nagari (Desa) Kambang Timur, Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat.
"Sampai kemarin, masih ada warga yang bertemu dengan harimau. Bahkan di siang hari," kata Pjs Kepala Kampung Koto Pulai, Iel Fauzi Anwar, yang dihubungi melalui telepon, Sabtu (23/7).
Harimau tersebut, menurut Iel, sudah memakan dua ekor anjing peliharaan warga. "Warga juga melihat bangkai babi hutan yang dimangsa di pinggir kampung," ujarnya.
Ia mengatakan, warga memperkirakan harimau berjumlah empat ekor. "Ada yang melihat langsung dua ekor, satu jantan dan satu betina. Pada saat bersamaan di tempat berbeda juga ada warga yang melihat harimau lainnya."
Akibat kejadian tersebut, menurut Wali Nagari Kambang Timur Sondri KS, warga resah dan ketakutan. "Harimau bukan saja terlihat malam hari, tapi juga siang, hanya beberapa ratus meter dari pinggir kampung. Warga kini jadi takut pergi ke ladang," ujarnya.
Wali Nagari sudah melaporkan hal tersebut kepada Dinas Kehutanan setempat, tetapi petugas belum turun ke lapangan. "Kami masih menunggu di sini."
Hal yang ditakutkan, menurut Sondri, masyarakat bertindak sendiri dengan menembak atau meracun harimau. "Sampai saat ini kita masih bisa mencegah, karena kita tahu ini hewan yang dilindungi. Namun, nyawa manusia lebih berharga," katanya.
Kepala Seksi Wilayah III Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar Surajiya mengatakan, sudah mendapat laporan awal. "Kami sudah meminta petugas di Pesisir Selatan mengecek ke lapangan. Belum ada laporan kembali. Namun, mendapat informasi baru ini, segera kita akan turunkan tim," katanya.
Menurut Surajiya, ada beberapa kemungkinan penyebab harimau masuk ke perkampungan penduduk. "Bisa karena habitatnya terganggu atau karena kekurangan makanan," ujarnya.
BKSDA, menurutnya, akan coba mengusir harimau agar menjauh dari permukiman penduduk. "Kita akan coba usir dengan bunyi-bunyian, meriam bambu, dan besi. Kalau tidak mempan, baru akan kita tangkap, untuk dipindahkan ke tempat lain," kata Surajiya.
Untuk sementara, ia mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Hewan ternak seperti kerbau, sapi, dan kambing dimasukkan saja ke kandang. Untuk sementara, juga kurangi beraktivitas di malam hari." (OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved