Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
REZKI Rahmad Ramadhan, 11, bocah dengan berat badan 119 kilogram mengalami kondisi tidak sadarkan diri. Pasien yang semula dirawat di Paviliun Musi Elok Rumah Sakit Umum Pusat Mohammad Hoesin Palembang, Sumatra Selatan, itu langsung dilarikan ke ruang intensive care unit (ICU) rumah sakit itu, Jumat (22/7).
Edi Hartono, ayah kandung Rezki, yang pertama mengetahui bahwa anaknya tidak lagi bangun saat dibangunkan.
"Awalnya Rezki minta dimandikan, setelah dimandikan, dia minta makan. Setelah makan, Rezki tidur. Itu kejadian pagi tadi sekitar pukul 9.30 WIB. Satu jam setelah tidur, kami curiga, karena biasanya Rezki tidur dengan mengingau. Karenanya kami bangunkan dan ternyata dia tak bisa dibangunkan. Seperti koma," ucapnya.
Karena panik, pihak keluarga langsung memanggil suster jaga, dan anak bungsu dari tiga bersaudara itu langsung dibawa ke ruang ICU. Edi menerangkan sejak pagi, Rezki sudah gelisah dan sedikit mengalami sesak napas.
"Sampai sekarang belum ada informasi tentang kondisi anak saya. Saya dan keluarga masih menunggu. Dokter-dokter itu hanya minta persetujuan untuk memasukkan obat dari infus," jelas Edi.
Salah satu tim dokter yang menangani Rezki, Julius Anwar mengungkapkan, pasien Rezki harus mendapatkan bantuan pernapasan melalui mesin ventilator karena kondisi tubuh tidak memungkinkan secara normal. Hal tersebut harus dilakukan agar menjaga suplai oksigen ke otak tetap aman, setelah mengalami sesak saat tidur.
"Pemicu munculnya sesak napas ini dikarenakan obesitas yang dialami pasien Rezki, faktor lemak yang berada di sekitar tenggrokan membuat proses pernapasan menjadi sulit sehingga kadar oksigen berkurang," ungkapnya.
Ia menjelaskan, sumbatan pada pernapasan yang dikenal dengan sindrom OSA (Obstructive Sleep Apnoe) menjadi momok penyakit yang paling ditakuti pada pasien obesitas.
"Efek napas yang terhenti menyebabkan asupan oksigen terhenti dihirup, sehingga membuat tubuh terasa tercekik (asfiksia). Akibat dari penumpukan lemak di bagian saluran pernapasan, bahayanya bila berlangsung lama berujung pada kematian. Gejala OSA seperti mendengkur alias mengorok, ini sudah dialami pasien sejak lama," tuturnya.
Untuk sekarang, kata Julius, kondisi pasien sudah stabil kembali setelah diberikan alat bantu pernapasan. Tim dokter yang berada di ruang ICU terus memantau perkembangan sang bocah obesitas.
"Kita belum bisa memprediksikannya, sebab banyak faktor yang harus dilihat. Sekarang tinggal menunggu kondisi sadar dan membaik, ini lah yang kita akan selalu pantau," tandasnya. (OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved