Razia di Pintu Perbatasan Poso Diintensifkan

M Taufan SP Bustan
22/7/2016 18:25
Razia di Pintu Perbatasan Poso Diintensifkan
(ANTARA/Basri Marzuki)

PENGEJARAN terhadap sisa-sisa pengikut kelompok sipil bersenjata Mujahidin Indonesia Timur (MIT) terus dilakukan. Bahkan hingga kini, tim gabungan Polri-TNI yang masuk dalam Satuan Tugas (Satgas) Operasi Tinombala juga mengintensifkan razia di pintu masuk dan ke luar Kabupaten Poso.

Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah, AKB Hari Suprapto mengatakan, pascabaku tembak yang menewaskan pimpinan MIT Santoso dan salah seorang pengikutnya itu, seluruh personel yang masuk dalam Satgas diberikan intruksi khusus untuk memanfaatkan momen oleh Kapolri dan Panglima TNI.

"Intruksi itu selain terus melanjutkan pengejaran juga penyekatan dengan mengintensifkan razia di pintu masuk dan ke luar Poso," terang Hari di Palu, Jumat (22/7).

Sejauh ini, kekuatan yang dimiliki MIT pascatewasnya Santoso diyakini semakin melemah. Bahkan, berdasarkan laporan intelijen, peralatan perang mereka tidak sekuat dulu. Pasalnya, saat ini kelompok tersebut tinggal menyisakan tiga pucuk senjata api organik dengan satu toples amunisi aktif berbagai kaliber.

Sedangkan untuk ketersedian bahan peledak, seperti bom rakitan jenis lontong dan rantang, banyak yang sudah tidak bisa digunakan lagi.

"Peralatan perang khususnya bom rakitan itu punya batasan, kalau tidak dirawat dengan baik pasti tidak bisa digunakan. Nah, kondisi mereka di sana otomatis tidak bisa merawat dengan baik, sehingga dapat dipastikan banyak peralatan perang mereka selain senjata api tidak berfungsi lagi," jelas Hari.

Karena itu, besar kemungkinan pengikut MIT yang tersisa tinggal mempertahankan diri dengan lari bersembunyi dari kejaran Satgas. "Termasuk bagaimana mempertahankan diri untuk tetap hidup dengan mencari makan di hutan. Karena akses mereka sekarang terbatas dengan adanya penyekatan yang kita lakukan," ungkap Hari.

Kepala Satgas Operasi Tinombala 2016, Kombes Pol Leo Bona Lubis, menambahkan, target utama operasi agar bisa segera menangkap pengikut MIT yang tersisa 19 orang.

"Untuk kapan target itu kami belum bisa patokkan, yang pasti harapannya semua bisa tertangkap," katanya saat dimintai keterangan terpisah.

Dia mengaku, seluruh anggota MIT yang ada saat ini sudah dipetakan, hanya tinggal menunggu waktu penangkapan. "Tunggu saja, pasti kawan-kawan nanti dapat kabarnya," ujar Leo.

Jajaran Polda Sulteng sampai saat ini juga sudah memberikan imbauan kepada keluarga pengikut MIT khususnya yang berasal dari Poso untuk membantu pihak kepolisian.

"Imbauannya agar keluarga mereka yang masih berada di gunung untuk diajak turun gunung dan mengikuti proses hukum yang berlaku. Kan enak kalau mereka bisa kembali bersama keluarga masing-masing," tandas Leo. (OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya