Pemerintah Kebut Bebaskan Lahan Tol

Haryanto
19/7/2016 09:00
Pemerintah Kebut Bebaskan Lahan Tol
(Antara/Aditya Pradana Putra)

PEMBANGUNAN Tol Trans-Jawa diharapkan selesai pada akhir 2018. Karena itu, pemerintah Jawa Tengah menargetkan pembebasan lahan di semua ruas tol, termasuk Tol Pemalang-Batang-Semarang, dan Mantingan, tuntas pada Agustus 2016. ''Terutama ruas-ruas prioritas, seperti Tol Brebes Timur-Pemalang dan Batang,'' kata Sri Puryono, Sekretaris Daerah Provinsi Jateng, di Semarang, kemarin.

Dia mengakui pembebasan lahan mestinya selesai pada Juni 2016. Hanya, rencana itu tertunda karena ter­kendala dana. Apalagi, sebagian lahan yang terkena proyek tol merupakan milik Perhutani dan banda desa.

Sri Puryono mengklaim rata-rata pembebasan lahan tol di Jateng sudah di atas 70% atau tinggal pembayaran dan sosialisasi. ''Agustus selesai, selanjutnya September-Oktober bisa langsung konstruksi. Kemudian, 6 sampai 7 bulan bisa dilewati. Lebaran tahun depan (2017) insya Allah selesai. Nanti saya awasi terus,'' kata Sri Puryono.

Diharapkan, kepadatan di pintu keluar Tol Brebes Timur Exit atau yang dipelesetkan sebagai Brexit, yang menjadi salah satu titik kemacetan u­tama pada arus mudik Lebaran tahun ini, bisa diatasi.

Akan tetapi, Wakil Ketua Komisi D DPRD Jawa Tengah, Hadi Santoso, mengaku pesimistis pembebasan lahan tol di Jateng bisa selesai bulan depan.

''Ada tahapan yang harus dilalui, seperti appraisal dan sosialisasi yang membutuhkan waktu tidak sebentar,'' kata dia.

Sementara itu, jalan nasional di jalur selatan, penghubung antara Wangon, Banyumas, dan perbatasan Jawa Tengah (Jateng) hingga DIY sepanjang 133,58 kilometer (km), bakal dilebarkan hingga 11 meter. Alokasi dana yang akan digelontorkan senilai Rp1,5 triliun.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pelaksana Jalan Nasional (PJN) wilayah I Ditjen Bina Marga wilayah Wangon-Purworejo, Djoko Satriyo, mengatakan rencana pelebaran jalan antara Wangon di Kabupaten Banyumas dan perbatasan Jateng-DIY sebetulnya sudah dilakukan sejak 2015.

Hanya, lelang tahun lalu gagal sehingga harus ada lelang lagi. ''Tahun sekarang sudah dalam proses lelang dan dijadwalkan rampung pada akhir tahun. Pembangunan jalan akan dimulai pada awal 2017,'' kata Djoko.

Joko menjelaskan, saat ini jalan nasional di jalur selatan hanya memiliki lebar sekitar 7 meter. Dengan tingginya volume kendaraan, diperlukan pelebaran jalan agar kapasitas jalan bertambah. ''Nantinya, dilebarkan hingga 11 meter, tetapi belum tahu apakah hotmix atau cor,'' ujarnya.

Evaluasi kepadatan
Tingkat kepadatan lalu lintas di jalur tengah Pulau Jawa pada arus balik Lebaran 2016 lebih tinggi dari­pada saat arus mudik, bahkan meningkat 4-5% ketimbang arus balik tahun lalu.

Dia menjelaskan, kepadatan saat arus balik lebih tinggi ketimbang arus mudik karena saat mudik banyak kendaraan yang terhalang di Brexit sehingga sampai ke sini terlambat. Namun, pada saat arus balik, mereka lebih memilih jalur tengah demi menghindari kemacetan di pantai utara (pantura).

''Sehingga jalur ini lebih padat,'' ujar Kapolres Temanggung, Jateng, AKB Wahyu Wim Hardjanto, saat meng­evaluasi Operasi Ramadniya Candi (ORC) Lebaran 2016, kemarin.

Kabag Ops Polres Temanggung, Komisaris Edi Suprapto, menambahkan, angka kecelakaan pada arus mudik dan balik Lebaran tahun ini turun 42,9% daripada tahun lalu, yakni dari 21 kejadian pada 2015 dan 4 orang meninggal dunia menjadi 12 kasus kecelakaan dan 1 orang meninggal dunia. (LD/TS/Ant/N-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya