Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Populasi orang utan tapanuli atau pongo tapanuliensis kini semakin mengkhawatirkan. Orang utan jenis ini kini hanya tinggal sekitar 800 ekor saja. Dosen Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada, Sandy Nurvianto, Sabtu (25/3) mengemukakan, orang utan tapanuli ini berbeda dengan orang utan dari Sumatera yang lain dan berbeda pula dengan yang ada di Kalimantan.
"Populasinya sungguh sudah terancam punah, sehingga perlu perhatian kita semua agar tidak punah,"katanya.
Untuk mendukung pelestarian dan penyelamatan orang utan tapanuli itu, Yayasan KEHATI, OIC, dan The Body Shop Indonesia bergerak mencari dukungan untuk melakukan kegiatan pelestarian. Sebelumnya mereka telah menyambangi Universitas Sumatera Utara, IPB University, dan Universitas Multimedia Nusantara, dan UGM.
Baca juga: KLHK Tegaskan tidak Ada Spesies Orang Utan di Wilayah IKN
Menurut Sandy, banyak satwa liar yang saat ini keberlangsungan hidupnya sangat bergantung pada pemahaman manusia terhadap keberadaan mereka, terutama jenis-jenis yang memiliki populasi kecil dan terfragmentasi seperti orang utan tapanuli. Sandy mengatakan keberlanjutan mereka harus menjadi perhatian bersama.
"Jenis ini terisolasi di Batangtoru dan termasuk paling tua di antara jenis orang utan di Indonesia. Mereka punya makanan yang khas sesuai lokasi mereka berada," jelasnya.
Baca juga: Ayo Kenali Spesies Orang Utan di Indonesia
Sementara itu, Direktur Yayasan Orang utan Sumatera Lestari dan Orang utan Information Centre, Fransisca Ariatiningsih berkeyakinan edukasi orang utan tapanuli menjadi hal wajib dilakukan. Terutama melihat sikap manusia yang menilai orang utan sebagai obyek bahkan hama. Fransisca berharap edukasi ini dapat menggugah manusia menyadari pentingnya keberadaan orang utan bagi kehidupan manusia.
"Orangutan Sumatera tinggal 13.830 individu di ekosistem Leuser, kalau Orang utan Tapanuli tinggal 800 individu. Namun sayangnya jumlah ini ada di blok-blok populasi yang kecil-kecil. Mereka ada di 800-1000 meter di atas permukaan laut karena tekanan di dataran rendah tinggi, bersinggungan dengan manusia. Ini mengapa konservasi perlu dilakukan dan membutuhkan peran banyak pihak dari segala sektor," tegasnya.
Ia kemudian menyampaikan selama berusaha melakukan upaya konservasi dengan melibatkan masyarakat lokal. Apalagi, degradasi hutan sangat nyata terasa sehingga perlu perhatian bersama untuk menyelamatkan ekosistem hutan tempat hewan liar hidup.
Fransisca juga membenarkan, jika orang utan sangat suka buah-buahan di hutan termasuk durian. Padahal, lanjutnya durian menjadi bagian dari pendukung perekonomian masyarakat, sehingga sering terjadi konflik antara manusia dengan orangutan. (Z-9)
Konservasi dan penyelamatan orangutan Tapanuli melibatkan generasi Z karena mereka punya kewajiban untuk membumikan dan menyuarakan pelestarian satwa langka itu.
Primata spesies Pongo Tapanuliensis yang diperkirakan berumur tidak lebih dari setahun itu selanjutnya diserahkan kepada pihak kepolisian daerah setempat.
Orangutan tersebut sehari sebelumnya dievakuasi dari Dusun Padang Bulan, Desa Marsada, Kecamatan Sipirok, karena menurut informasi warga telah memasuki pemukiman selama empat hari.
Pemprov Sumatra Utara menyatakan telah melindungi habitat orang utan Tapanuli di Hutan Batangtoru, Kabupaten Tapanuli Selatan melalui Perda Nomor 2 Tahun 2017
Menurut Emmy, yang paling mengkhawatirkan adalah operasional pertambangan di daerah tersebut.
Nenek moyang harimau berasal dari Asia, bukan Afrika. Mereka berevolusi dan beradaptasi dengan lingkungan Asia, sehingga memiliki karakteristik yang sesuai dengan habitat tersebut.
Seekor harimau Sumatra (Panthera tigris Sumatrae) ditemukan mati terjerat di Sigaruntang, Desa Sungai Pua, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Kamis (25/7).
BEA Cukai tunjukkan keseriusannya dalam penanganan perdagangan ilegal satwa dan tumbuhan Indonesia, melalui jalinan kerja sama internasional dengan Foreign Customs Attaché Club (FCAC).
Balai Besar KSDA Riau melakukan pelepasliaran seekor Harimau Sumatra berjenis kelamin betina bernama Puti Malabin di landscape Rimbang Baling Provinsi Sumatera Barat, pada Jum'at (28/6).
Lima satwa itu adalah empat landak jawa dan satu kukang.
Sebanyak tiga pelaku dibekuk di dua lokasi berbeda, dua orang di Kecamatan Mandiangin Koto Selayan dan satu orang di Kecamatan Guguk Panjang Kota Bukittinggi, Sumatera Barat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved