Warga Miskin Penerima PKH Gunakan Dana untuk Anak Sekolah

DG
13/7/2016 16:16
Warga Miskin Penerima PKH Gunakan Dana untuk Anak Sekolah
(Antara/Syifa Yulinnas)

RIBUAN warga memadati Kantor Pos Cimahi untuk mencairkan dana bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) tahap II, Rabu (13/7).

Total penerima PKH tahap II berjumlah 4.151 rumah tangga sangat miskin (RTSM) yang dibagi menjadi tiga wilayah kecamatan di Cimahi. Total anggaran yang digelontorkan mencapai Rp1.571.976.000, jumlah dana yang diterima RTSM disesuaikan dengan kebutuhan keluarga.

Wakil Kepala Kantor Pos Cimahi Imam Sunandi mengatakan pembagian dana program PKH tahap II ini untuk seluruh masyarakat yang mendapatkan jatah PKH.

"Hari ini pembagian program PKH untuk wilayah Kota Cimahi. Kita membagikan di tiga Kecamatan. Cimahi Utara, Cimahi Selatan dan Cimahi Tengah, "kata Imam.

Kabid Sosial, Disnakertransos Kota Cimahi Ero Kusnadi mengatakan pihaknya sudah membagi tupoksi pendampingan untuk mengawasi program PKH di Cimahi dan memonitoring apakah dana yang diberikan sesuai sasaran atau tidak.

Menurutnya, pembagian PKH dilakukan setelah lebaran sangat tepat karena bertepatan dengan musim tahun ajaran baru sekolah.

"PKH merupakan program yang diselenggarakan pemerintah pusat yang ditujukan untuk membantu keluarga kurang mampu," ungkapnya.

Pada pencairan kali ini, terdapat pengurangan jumlah penerima PKH yang mencapai 85 kepala keluarga karena mereka dianggap sudah mempunyai penghasilan tetap. Selain itu, adanya warga yang sudah tidak memenuhi kriteria usia serta warga yang pindah alamat.

"Warga yang kini sudah tidak menerima dana PKH tidak protes sebab sudah paham aturan, " ujarnya.

Salah seorang penerima dana PKH, Nengsih,63, mengaku setelah menerima dana ini seluruhnya akan ia gunakan untuk bayar anaknya masuk SMP.

"uangnya buat masuk sekolah anak, sisanya dibelikan untuk keperluan sekolah seperti buku, tas dan sepatu, "ucap Nengsih.

Nengsih sangat terbantu dengan bantuan yang didapatkannya ini karena suaminya hanya berprofesi sebagai pedagang kaki lima (PKL) yang penghasilannya tiap harinya tak menentu.

"Namanya orang miskin ya pasti butuh uang, kalau bisa sekolah itu digratiskan biar ga membebani kita. Agar uang PKH bisa digunakan untuk membeli kebutuhan sehari-hari," lanjutnya.(OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya