Gelombang Pemudik KA Terjadi sampai 18 Juli

Liliek Dharmawan
12/7/2016 10:00
Gelombang Pemudik KA Terjadi sampai 18 Juli
(Antara/M Risyal Hidayat)

ARUS balik pemudik yang menggunakan moda transportasi kereta api (KA) dari berbagai kota di Jawa Tengah bagian selatan, seperti Purwokerto, Cilacap, Kebumen, dan Purworejo, masih terjadi hingga 18 Juli mendatang.

Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto Ixfan Hendriwintoko mengatakan kota-kota yang banyak dituju pemudik ialah Jakarta, Ban­dung, dan Surabaya.

''Memang kemungkinan masih ada yang membatalkan, tetapi sampai sekarang tiket telah habis. Bahkan, untuk KA Ekstra Kutojaya Lebar­an yang menggunakan gerbong baru masih melayani hingga 17 Juli mendatang,'' jelasnya, kemarin.

Setiap harinya, KAI Daop 5 Purwokerto mengangkut rata-rata sekitar 20 ribu penumpang, utamanya ke Jakarta. ''Hingga siang, kami telah memberangkatkan 17.000 lebih penumpang. Kalau ditambah hingga malam, jumlahnya akan mengalami lonjakan lagi,'' ujarnya lagi.

Di Yogyakarta, Direktur Utama PT KAI Edi Sukmono mengatakan banyak pemudik yang baru bisa memperoleh libur seusai Lebaran. Oleh karena itu, arus kedatangan penumpang masih terjadi hingga sekarang. Untuk arus balik, tiket KA hingga H+10 Lebaran dilaporkan sudah terjual hingga 80%. Secara total, jumlah penumpang mudik-balik pada Lebaran 2016 naik 5,1% ketimbang tahun sebelumnya, yang mencapai 5,31 juta penumpang.

Pada moda transportasi udara, Joko Widodo, Airport Duty Officer Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman, Sumatra Barat, mengatakan lonjakan penumpang arus balik melonjak 12% daripada tahun lalu. Di Yogyakarta, arus balik di Bandara Adisutjipto melonjak 9% ketimbang 2015.

Hal yang sama terjadi di Bandara Ngurah Rai Bali. General Mana­ger PT Angkasa Pura Ngurah Rai Bali Trikora Harjo mengungkapkan lonjakan penumpang meningkat hingga 51% dalam satu hari.

Pada puncak arus balik melalui PT ASDP Indo­nesia Ferry Cabang Bakauheni, pekan lalu, tercatat 741.669 penumpang menyeberang dari Merak ke Bakauheni. Sebanyak 74.556 sepeda motor dan 75.175 bus berangkat dari Merak pada arus mudik lalu dan hampir seluruhnya telah kembali melalui Pelabuhan Bakauheni.

Hingga H+5, arus balik di jalur pantura masih ramai lancar seperti yang terlihat di sepanjang jalur pantura Semarang-Brebes, Jawa Tengah. Beberapa persimpangan seperti di Kota Semarang, Pekalongan, dan Tegal terlihat lancar, termasuk ruas persimpangan pertemuan dengan jalur selatan di Simpang Maya, Tegal, dan juga persimpang­an tol Brebes Timur ('Brexit') serta Penjagan di Tanjung, Brebes, juga terpantau lancar dan tidak terlihat kemacetan.

Strategi contraflow mulai dikurang­i karena kepadatan arus lalu lintas tetap terkendali dengan kecepatan kendaran melintas rata-rata di atas 60 km/jam. ''Meskipun jumlah kendaran masih cukup padat,'' kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Brebes Ajiun Komisaris Arfan Zulkan Sipayung.

Manfaatkan bahu jalan
Dari Jawa Barat, kepadatan arus balik masih terjadi di ruas Tol Cipali. Bahkan, bahu jalan di Tol Cikopo dimanfaatkan sebagai tempat peristirahatan para pengemudi yang mengalami kelelahan. Diperkirakan, kepadatan arus balik Lebaran di ruas Tol Cipali dan gerbang Tol Cikopo masih akan terjadi hingga H+7 Lebaran atau Rabu (13/7) mendatang.

Tingkat kecelakaan selama arus mudik dan balik Lebaran 2016 di Kabupaten Indramayu, Jabar, mengalami penurunan. Jumlah korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas sejak H-7 sampai H+4 mencapai 3 orang dari 28 kasus kecelakaan.

Jumlah kecelakaan lalu lintas selama arus mudik dan balik di Jalan Raya Makassar, Sulsel, juga dilaporkan menurun 11% jika dibandingkan dengan 2015.

Sebaliknya, Dinkes Kabupaten Karawang mencatat lima korban tewas di jalur pantura Karawang. Angka itu naik jika dibandingkan dengan tahun lalu yang tercatat 3 orang saja. Sementara itu, pemeriksaan penumpang atau penduduk pendatang ke Bali seusai Lebaran diperketat. (Tim/N-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya