Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

BPS : Kota Maumere Alami Deflasi 0,08 Persen di Oktober 2022

Gabriel Langga
02/11/2022 06:40
BPS : Kota Maumere Alami Deflasi 0,08 Persen di Oktober 2022
Suasana pedagang ikan di Kota Maumere, Kabupaten Sikka, NTT.(MI/Gabriel Langga)

BADAN Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) menyebutkan, Kota Maumere mengalami deflasi 0,08 persen pada Oktober 2022. Padahal di provinsi lain di NTT inflasi sebesar 0,25%, namun di Kota Maumere justru terjadi deflasi sebesar 0,08 persen dibanding bulan sebelumnya (month to month).

"Kondisi ini menggambarkan secara umum, tingkat harga di Kota Maumere pada bulan ini mengalami penurunan dibanding bulan sebelumnya," ucap Kepala BPS Kabupaten Sikka Kristanto Setyo Utomo, kepada mediaindonesia.com, Rabu (2/11).

Jika dilihat sepanjang tahun ini hingga Oktober, jelas Kristanto, Kota Maumere mengalami inflasi sebesar 4,67 persen (year on date). Sedangkan dibandingkan bulan Oktober 2021 yang lalu, pada Oktober 2022 ini Kota Maumere mengalami inflasi sebesar 5,53 persem (year on year).

"Dari hasil ini terlihat bahwa tekanan inflasi di Kota Maumere bisa dikatakan sedikit melemah, setelah pada bulan lalu inflasi tahunan (September 2021 - September 2022) mencapai 5,95 persen," ujar dia.

Menurut Kristianto, deflasi di Kota Maumere disebabkan oleh penurunan harga secara umum pada kelompok makanan, minuman dan tembakau yaitu mencapai -1,19 persen dibanding bulan sebelumnya. Dari 4 subkelompok pengeluaran yang terdapat pada kelompok ini, kata dia, hanya sub kelompok makanan yang mengalami deflasi yaitu sebesar 1,64 persen.

Sementara itu, komoditas yang dominan memberikan dampak penurunan harga adalah ikan tuna, Ikan selar, daging ayam ras, ikan tembang, telur ayam ras, ayam hidup ikan layang, minyak goreng, cabai merah, tomat, dan daun singkong yang mengalami penurunan sekitar 0,03 persen  - 0,28 persen.

Sedangkan pendorong Inflasi tertinggi di Kota Maumere masih disebabkan oleh kelompok transportasi sebesar 2,80 persen pasca kenaikan harga BBM bulan September yang lalu. Selain kenaikan harga pada tarif angkutan udara, harga komoditas lain yang mengalami kenaikan adalah BBM sebesar 0,018 persem, ban luar motor sebesar 0,012 persen,serta solar dan pelumas sebesar 0,03 persen.

Untuk itu ia pun mengambil kesimpulan bahwa hasil pemantauan pergerakan harga secara umum sepanjang bulan Oktober 2022 ini dapat terlihat bahwa tekanan inflasi tahunan di Kota Maumere sudah mengalami penurunan.

Menurutnya, momentum keberhasilan ini harus terus dijaga dengan baik agar daya beli masyarakat tetap stabil atau bahkan dapat ditingkatkan. Namun demikian, kondisi penurunan harga ini juga tetap harus diwaspadai agar tidak berdampak negatif pada dunia usaha yang berakibat pada menurunnya produktivitas.

"Tingginya inflasi pada kelompok transportasi juga perlu mendapat perhatian khusus agar tidak berdampak pada kelompok lainnya," pungkas Kristanto. (OL-13)

Baca Juga: Polda NTT sudah Periksa 20 Saksi Musibah Kebakaran Kapal



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya