Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KEHADIRAN Presiden Joko Widodo pada acara puncak peringatan HUT ke-58 Partai Golkar, pekan lalu, membuktikan bahwa dirinya mencoba bersikap netral dan tidak memihak. Meski begitu, bukan berarti juga Jokowi tidak punya calon yang tidak dijagokan.
Namun semua itu masih tertutup rapat. Karena dengan waktu pemilihan presiden yang masih sekitar dua tahun lagi, segala sesuatunya masih sangat mungkin terjadi.
"Fenomena kehadiran Jokowi di HUT Golkar sampai 4,5 jam penuh dan pujian terhadap Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto tersebut boleh jadi bukan tanpa alasan. Presiden memberikan kode untuk Pilpres dan ini menunjukkan restu secara tidak langsung pada Airlangga untuk ikut kontestasi Pilpres 2024. Namun kehadiran dia juga menunjukan netralitas dirinya," ujar pengamat politik, Iswadi dalam keterangannya, Senin (24/10).
Menurutnya, Jokowi memuji Airlangga sebagai tokoh dengan jam terbang tinggi bukan pertama kali. Secara tidak langsug Presiden sering menunjukkan keistimewaan Airlangga, mulai dari banyaknya jabatan penting yang diberikan, hingga apresiasi saat ekonomi Indonesia membaik di masa pandemi.
Lebih lanjut Ketua Umum Solidaritas Pemersatu Bangsa Indonesia (SPBI) itu juga menyampaikan bahwa momen kehadiran Presiden Jokowi di HUT ke-58 Golkar selama 4,5 jam itu karena merasa nyaman.
"Keberadaan Jokowi sampai akhir acara sebagai bukti bahwa RI-1 itu nyaman bersama Golkar dan hal tersebut juga terlihat dalam sambutannya yang punya pesan eksplisit bahwa Golkar dianggap sebagai rumahnya Jokowi," ucapnya.
Iswadi juga mengatakan, pujian Jokowi pada Partai Golkar dan Airlangga di acara itu bisa saja sebagai permulaan Jokowi menebar penilaian ke tokoh-tokoh yang akan ia dukung dan bukan tidak mungkin Presiden Jokowi tengah membangun legitimasi dukungan pada Airlangga.
"Sebelumnya Presiden Jokowi mengingatkan agar pemimpin Indonesia ke depan harus memiliki jam terbang yang tinggi. Salah satu tokoh yang sudah memiliki jam terbang yang tinggi itu, yakni Ketum Golkar Airlangga Hartarto," jelasnya.
Alumni Program Doktoral Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta ini mengatakan bahwa Presiden Jokowi juga mewanti-wanti Partai Golkar agar tidak sembrono mendeklarasikan calon presiden untuk Pilpres 2024, sebab Indonesia merupakan negara besar.
"Jokowi yakin Partai Golkar akan dengan cermat, akan dengan teliti, akan dengan hati-hati, dan tidak sembrono dalam mendeklarasikan calon presiden dan calon wakil presiden 2024," lanjutnya.
Menurut Iswadi, Partai Golkar sangat menghormati Presiden Joko Widodo. Penghormatan dilakukan lantaran Golkar merupakan bagian dari partai koalisi. Apalagi Ketum Golkar menyatakan akan mengikuti arahan Presiden Jokowi dalam menentukan calon presiden, yaitu untuk tidak sembrono, tidak emosi, dan hati-hati.
"Karena para Ketum KIB juga partainya pendukung pemerintah, tentu langkah-langkah politik termasuk menentukan calon presiden atau calon wakil presiden pun fatsunnya ke Presiden Joko Widodo," kata Iswadi.
"Apalagi KIB telah berkomitmen untuk melanjutkan kebijakan dari pemerintahan Joko Widodo. Di satu sisi partai-partai KIB yang merupakan partai pendukung pemerintah juga terus mendukung penuh sampai masa jabatan presiden berakhir," pungkasnya. (RO/A-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved