Perusahaan Walet Praktikkan Perbudakan

UL/N-2
21/6/2016 10:35
Perusahaan Walet Praktikkan Perbudakan
()

EMPAT remaja melarikan diri dari tempat mereka bekerja di Jalan Pemuda, Kota Cirebon, Jawa Barat, karena diperlakukan layaknya budak. Tiga remaja berasal dari Kabupaten Batang, Jawa Tengah, dan satu lainnya asal Pekalongan.

"Sebenarnya kami ditawari bekerja di Jakarta. Namun, kami dibelokkan ke Cirebon dan karena diberi janji manis, kami pun menerimanya," papar Warno, salah satu korban.

Warno dan ketiga rekannya akhirnya bekerja di sebuah perusahaan sarang burung walet. Tempat mereka bekerja berupa rumah mewah tanpa papan nama.

Satu bulan pertama, Warno dan rekan mendapat upah total Rp6 juta untuk empat orang. Dana itu masih dipotong uang makan Rp150 ribu dan bayar listrik Rp50 ribu per orang.

"Kami bekerja sebagai pembersih sarang burung walet dengan upah Rp800 ribu per kg," lanjut Warno.

Masuk bulan kedua, mereka tidak diberi upah dan makan sehari sekali. Selain itu, mereka harus bekerja di dalam kamar berukuran 3 x 4 meter dan selalu dalam keadaan terkunci dari luar. Pemilik rumah juga mengancam mereka untuk tidak melarikan diri karena rumah itu dijaga anggota Brimob.

Kemarin, keempat korban melarikan diri lewat pintu penghubung rumah dan restoran. Mereka diantar war­ga ke Polres Cirebon Kota. Polisi langsung menyatroni rumah sang peng­usaha dan menemukan 15 perempuan yang senasib dengan keempat korban.

"Perusahaan ini tidak ter­daftar di Kantor Dinas So­sial, Tenaga kerja, dan Transmigrasi Kota Cirebon," papar Maman Firmansyah, Kabid Hubungan Industrial dan Pengawasan Tenaga Kerja Cirebon. (UL/N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya