Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
KOMODITAS telur menjadi barang yang paling banyak diburu dalam pelaksanaan operasi pasar murah (OPM) di Kota Cirebon, Jawa Barat.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perdagangan dan Perindustrian (DKUKMPP) Kota Cirebon, Iing Daiman, menjelaskan selama pelaksanaan OPM komoditas yang paling diserbu yaitu telur ayam. "Hari pertama kita siapkan 200 kilogram habis setengah jam," tutur Iing, Rabu (7/9).
Sedangkan hari kedua, komoditas telur yang dijual ditambah menjadi 300 kilogram dan habis dalam waktu yang tidak lama. Hanya saja, pembelian telur dibatasi, yaitu masing-masing orang hanya bisa membeli 2 kilogram telur.
Adanya perbedaan harga yang cukup tinggi membuat komoditas telur paling ramai diserbu warga. Di OPM, telur dijual seharga Rp 22 ribu per kilogram, padahal harga telur di pasar saat ini sudah mencapai Rp29 ribu per kilogram. Bahkan jika ada yang membayar telur menggunakan QRIS
dari bank tertentu cukup membayar telur sebesar Rp20 ribu per kilogram.
Hari ini, OPM kembali digelar di Kota Cirebon, hanya berbeda lokasi. Jika dua hari sebelumnya OPM digelar di kawasan Pasar Perumnas, hari ini digelar di Pusat Grosir Cirebon (PGC). "Disini kita gelar dua hari. Hari ini dan besok," tutur Iing.
Setelah itu tim pengendali inflasi daerah (TPID) Kota Cirebon akan menunggu sambil terus memantau perkembangan harga di tengah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) saat ini.
Sama seperti OPM dua hari sebelumnya, komoditas telur juga paling banyak dibeli oleh warga. Untuk OPM hari ketiga dan keempat ini, masing-masing disiapkan telur sebanyak 300 kilogram per hari. Selain telur, komoditas lain yang dijual di OPM yaitu beras medium, gula, terigu dan minyak goreng.
"OPM kita gelar untuk menjaga stabilitas harrga. Sehingga inflasi terkendali dan kalaupun ada kenaikan harga masyarakat tidak cemas dan resah," tutur Iing. Melalui OPM ini Iing juga berharap masyarakat bisa mendapatkan komoditas pangan dengan harga terjangkau. (OL-13)
Baca Juga: 22.082 KPM Di Kota Sukabumi Mulai Terima BLT BBM
Pasar murah akan gencar dilakukan untuk menjaga stabikitas inflasi dan menekan harga bahan pangan pokok agar terjangkau oleh masyarakat.
Sembako yang disalurkan antara lain, beras, minyak goreng, gula, telur hingga keperluan rumah tangga lainnya
Melalui GPM, subsidi dan program penjualan bahan pangan murah dapat ditekan, sehingga lebih terjangkau bagi masyarakat.
Harga beras saat ini mencapai Rp13 ribu sampai Rp16 ribu. Untuk mengatasi kenaikan harga beras dan membantu warga, Dinas Koperasi dan UKM mulai menggelar Operasi Pasar Murah (OPM).
Operasi pasar murah memberi akses kepada masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga murah dan berkualitas.
Banyak barang kebutuhan pokok dijual dengan harga tidak rasional sehingga menyulitkan masyarakat untuk membelinya.
Unjuk rasa dilakukan kantor cabang Dinas (KCD) Pendidikan wilayah X Jawa Barat,
Stok yang kini ada di sejumlah gudang Bulog mencapai 46 ribu ton. Jumlah ini aman untuk mencukupi kebutuhan warga.
Tahapan coklit yang dilakukan oleh petugas pemutakhiran data pemilih sudah dimulai sejak 24 Juni 2024
Mahkamah Konstitusi (MK) memerintahkan hitung ulang di TPS 14 Kelurahan Panjunan dan PSU di TPS 62 Pegambiran di Kota Cirebon
Sebanyak 9 sungai saat ini sudah dinormalisasi dan 7 lainnya menyusul
Sampai akhir pekan lalu, penyerapan beras oleh Bulog Cirebon sudah mencapai 65 ribu ton setara beras. Jumlah ini sudah melebihi target 41 ribu ton tahun ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved