Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
AGAMA Islam pada dasarnya rahmatan lil alamin. Islam selalu menyebarkan kepada semua mahkluk yang ada di muka bumi.
Itu sebabnya Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar mengajak umat Muslim untuk menyuarakan Islam Wasthiyah, yaitu menjalankan kehidupan dengan bijak, sabar dan lembut.
Hal itu ia sampaikan saat menjadi salah satu panelis pada kegiatan Rakorbidnas Bidang Agama dan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Mukernas Baitul Muslimin Indonesia ( BAMUSI) dengan tema 'Moderasi Beragama Perkuat Persatuan Bangsa', Sabtu (3/9).
"Mohon suarakan Islam Wasathiyah, kita harus bersikap rasional, sadar dan bijak, memperhatikan pluralitas, sabar dan lembut, semangat dan memiliki ilmu pengetahuan yang cukup,” ujarnya.
Menurutnya, konsep dakwah seharusnya menyerukan manusia menuju kebaikan, bukan justru mendorong kemarahan dan memecah belah umat. Dengan menyerukan kebaikan akan muncul umat dengan karakter bijak, sabar dan lembut.
"Konsep dakwah seharusnya mengajak, menyeru dan mengarahkan manusia menuju jalan yang lebih baik dengan beragam metode bukan memecah belah umat, dan menimbulkan kemarahan,” lanjurnya.
Boy menegaskan narasi propaganda yang berefek pada pemecah belah bangsa semestinya tidak direspons masyarakat. Narasi propaganda akan menjauhkan umat dari kehidupan yang tenang dan damai. Padahal setiap manusia menginginkan suasana yang tenang dan damai.
"Mari kita lindungi negeri dengan berkomitmen meneguhkan diri untuk terhindar dari narasi-narasi propaganda yang memecah belah,” tegasnya.
Sementara itu Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi, Djarot Saiful Hidayat, mengajak Baitul Muslimin agar dapat mengarahkan anggotanya melakukan pembangunan rohani melalui kegiatan keagamaan dan penguatan kewaspadaan nasional.
“Mari kita lakukan pembangunan rohani melalui kegiatan keagamaan, dan penguatan kewaspadaan nasional,” ujarnya. (RO/A-1)
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) berupaya mencegah penyebaran paham radikal terorisme di kalangan mahasiswa.
Keberadaan Museum Nasional Penanggulangan Terorisme ini dimaksudkan sebagai salah satu strategi penanggulangan terorisme.
Tujuannya untuk membangun ketahanan keluarga terhadap berbagai ideologi yang tidak sesuai dengan kehidupan kita sebagai anak bangsa.
Perubahan dalam pola serangan teroris, yang kini lebih mengarah kepada radikalisasi generasi muda, perempuan, anak, dan remaja sebagai target utama
Kepala BNPT Komjen Mohammed Rycko Amelza Dahniel mengatakan pagu anggaran BNPT 2025 yang telah ditetapkan mengalami penurunan bila dibandingkan dengan 2024.
Dibutuhkan pendekatan secara holistik melalui pendekatan Pancasila, baik pendekatan secara ekonomi maupun sosial.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved