Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
BENCANA banjir dan longsor masih mengancam pemudik di jalur Pantura, Jawa Tengah. Beberapa titik rawan bencana wajib diwaspadai apalagi diperkirakan saat arus mudik berlangsung cuaca diwarnai hujan dan angin kencang.
Badan Meteorrologi Klimatologi dan Geofisika memperkirakan cuaca buruk seperti hujan lebat dan angin kencang akan terjadi di beberapa daerah di Jawa Tengah. Kondisi ini memungkinkan terjadinya bencana setelah 16 daerah di Jawa Tengah dilanda banjir dan longsor.
Ancaman bencana banjir dan longsor ini harus diwaspadai, karena berdasarkan data dari Dinas Perhubungan Jawa Tengah jumlah pemudik yang masuk dan melintas di Jawa Tengah tahun ini diperkirakan mencapai 6.657.215 orang atau meningkat 5,7% dibanding tahun sebelumnya sebanyak 6.288.479.
Sebanyak 6,65 juta pemudik tersebut akan melintasi Jalur Pantura dan 1,11 juta orang melintas di Jalur Selatan, sebanyak 1,62 juta orang diantaranya merupakan pemudik menggunakan sepeda motor, 17.99 juta orang menggunakan angkutan umum serta sisanya menggunakan kendaraan pribadi.
"Jumlah pemudik tahun ini diprediksikan naik dan waktunya lebih cepat dari sebelumnya H-7, karena bersamaan libur panjang sekolah," kata Kepala Bidang Angkutan Jalan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatikan (Dishubkominfo) Jawa Tengah (Jateng) Untung Sirinanto.
Bencana banjir dan longsor masih menjadi ancaman bagi pemudik lebaran, karena beberapa ruas jalan masuk dalam daerah rawan bencana di sepanjang Pantura, baik itu jalur alternatif maupun jalur utama di Pantura.
Ancaman bencana longsor terjadi karena berada di jalan pegunungan dengan tebing curam di ruas Pemalang-Purbalingga di daerah Moga. Demikian pada ruas Pekalongan-Banjarnegara di sepanjang-Kesesi-Paninggaran-Petungkriyono, serta ruas Weeleri, Kenda-Parakan. Sedangkan Temanggung di sepanjang jalan Sukorejo-Plantungan.
Sedangkan ancaman banjir yang mengancam pemudik terdapat di ruas jalur Pantura, baik disebabkan oleh tingginya intensitas hujan dan air laut pasang (rob) yang mengakibatkan meluapnya beberapa sungai di sekitar jalur Pantura tersebut.
Titik-titik potensi bencana banjir terjadi di ruas Pantura Pemalang-Pekalongan akibat meluapnya Sungai Ulujami dan Comal, ruas Pekalongan Kota banjir mengancam akibat banjir air laut pasang (rob) yang hingga kini masih merendan 2/3 kota.
Ruas Kendal-Semarang ancaman banjir muncul mulai Cipiring, Kendal Kota dan Kaliwungu (Kendal) akibat meluapnya Sungai Blorong yang ada karena hujan lebat yang mengguyur daerah selatan dan sungai tidak dapat menampung volume air yang meningkat dratis.
Sedangkan di Semarang, banjir mengancam wilayah Mangkang. Seperti yang terjadi pada Minggu (19/6), banjir melanda Kelurahan Mangunharjo, Tugu, Kota Semarang. Selain merendam ratusan rumah penduduk hingga 30 cm, banjir juga menjebol tembok pembatas rel kereta api setinggi 2 meter.
"Kerusakan akibat jebolnya pagar pembatas ini akan kita laporkan ke Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan agar segera dilakukan perbaikan," kata Humas PT KAI DAOP IV Semarang Gatut Sutiyatmoko. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved