Presiden Genjot Tol Pemalang-Semarang

18/6/2016 09:35
Presiden Genjot Tol Pemalang-Semarang
(ANTARA/Yudhi Mahatma)

PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi), kemarin, melakukan peletakan batu pertama percepatan pembangunan jalan tol ruas Pemalang-Batang (39 km) dan Batang-Semarang (75 km), Jawa Tengah. Diharapkan, pembangunan yang menelan biaya Rp15,85 triliun itu selesai dalam waktu 1,5 tahun.

"Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, dengan ini percepatan pembangunan ruas tol Batang-Semarang dimulai," ujar Jokowi sambil menekan tombol sirene di Desa Pasekaran, Batang, sekaligus sebagai titik awal dilaksanakannya proyek.

Pada kesempatan itu, Presiden mengatakan proyek tersebut semestinya sudah dimulai 20 tahun lalu. Namun, hal itu tidak bisa dilakukan karena ada masalah dalam pembebasan tanah.

Menurut Presiden, tol trans-Jawa itu merupakan langkah strategis untuk meningkatkan daya saing dan iklim investasi.Selain memperlancar dan mempercepat transportasi, jalan tol itu menciptakan harga murah.

"Jalan itu penting karena kalau ada jalan tol, produk itu cepat sampai dan yang dijual juga akan semakin murah," kata Jokowi.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) Basuki Hadimuljono yang mendampingi Presiden mengatakan pengadaan tanah pada tol Pemalang-Batang saat ini mencapai 12% dengan investasi Rp4,8 trilun, sedangkan pembebasan tanah untuk tol Batang-Semarang mencapai 20% dengan investasi Rp11 triliun.

"Jalan tol Batang-Semarang itu merupakan konsorsium dua perusahaan dari PT Jasa Marga (60%) dan PT Waskita Toll Road (40%). Tol Pemalang-Batang dilaksanakan PT Waskita Toll Road (60%) dan PT Sumber Mitra Jaya (40%)," papar Basuki.

Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Jawa Tengah Lukman Hakim secara terpisah mengatakan progres pembebasan lahan tol tersebut meningkat dratis. Dia berharap pada Agustus semuanya telah selesai bila dana tersedia.

"Seluruh persyaratan pembebasan tol telah selesai, seperti inventarisasi, pengukuran, hingga musyawarah. Bahkan masyarakat melalui berbagai musyawarah sudah menyetujui, sekarang tinggal ketersediaan dana. Jika dana ada, langsung proses pembebasan selesai," tukas Lukman. (AS/X-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya