Puluhan Ribu Ton Garam Petambak Hanyut Tersapu Rob

Nurul Hidayah
17/6/2016 17:03
Puluhan Ribu Ton Garam Petambak Hanyut Tersapu Rob
(ANTARA)

PULUHAN ribu ton garam yang disimpan petambak di atas tanggul tambak garam hanyut tersapu air pasang laut atau banjir rob.

Hal tersebut diungkapkan Ketua Asosiasi Petani Garam Kabupaten Cirebon, Insyaf Supriyadi, Jumat (17/6). ''Garam petambak habis semua, hilang,'' kata Insyaf.

Dijelaskan Insyaf, pada 2015 lalu, produksi garam di Kabupaten Cirebon berlimpah akibat panjangnya musim kemarau. Rendahnya kualitas garam serta membanjirnya garam impor membuat banyak garam petani lokal pun tidak terserap. Pada April 2016 lalu stok garam petani bahkan masih sekitar 130 ribu ton.

Kondisi tersebut diperparah dengan anjolknya harga garam di tingkat petani yang hanya Rp 240/kg. Padahal harga garam kualitas dua yang mereka produksi berdasarkan harga pembelian pemerintah seharusnya mencapai Rp 550/kg.

Selanjutnya untuk menghindari kerugian, petani pun memilih menyimpan garamnya sambil menunggu harga yang lebih tinggi. ''Biasanya, jelang Idul Adha, harga garam akan membaik,'' kata Insyaf.

Ini dikarenakan tingginya permintaan garam untuk industri penyamakan kulit sapi atau kerbau.

Namun akibat ketiadaan gudang, petani garam pun memilih menyimpan garamnya di atas tanggul tambak garam yang berbatasan dengan pinggir laut. Saat itu jumlah garam mencapi puluhan ribu ton. ''Tapi harapan itu kini kandas,'' ungkap Insyaf. Ini dikarenakan banjir rob yang terjad sepekan yang lalu justru menghanyutkan seluruh garam yang mereka simpan.

Ditambahkan Insyaf, peristiwa rob sebenarnya biasa terjadi setiap bulan. Namun rob yang terjadi seminggu yang lalu sangat parah hingga naik sekitar satu meter ke daratan di pinggir pantai.

Insyaf pun menambahkan, setiap kali rob datang, maka lahan tambak garam menjadi cepat sekali terkikis abrasi. Karenanya ia pun berharap agar pihak BBWS Cimanuk Cisanggarung segera menuntaskan pembangunan breakwater. ''Areal tambak garam yang belum terlindungi breakwater terbentang mulai dari Desa Rawaurip hingga Desa Pangarengan, sepanjang lebih kurang 4 km,'' katanya. (X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Victor Nababan
Berita Lainnya