Makanan tidak Layak Konsumsi Dijual di Majene

Farhan
14/6/2016 15:24
Makanan tidak Layak Konsumsi Dijual di Majene
(ANTARA)

BADAN Ketahahan Pangan (BKP) Sulawesi Barat menemukan sejumlah makanan tidak layak konsumsi dalam operasi pasar di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, Selasa (14/6).

Di salah satu swalayan berjaringan nasional, tim bahkan menemukan telur kadaluarsa dijual dengan cara menempel tanggal baru menutupi label kadaluarsa di kemasan telur.

Telur kadaluarsa ditemukan tim BKP Sulbar saat menggelar operasi pasar di salah satu swalayan yang terletak di Kecamatan Banggae Timur, Majene.

Modus penjualan telur ayam yang dijual secara paket plastik itu adalah label tanggal di plastik telur yang sudah kadaluarsa ditempeli atau ditimpa dengan label baru, sehingga tidak tampak lagi tanggal yang kadaluarsa.

" Ini (label bungkus telur) ditimpa, padahal ini sudah expired," kata salah satu petugas BKP, Muhammad Nur.

Selain telur kadaluarsa, operasi pasar di toko swayalan juga menemukan buah-buahan yang tidak layak dikonsumsi, antara lain apel yang sudah rusak namun masih dipajang. Tim juga menemukan apel yang dilapisi semacam zat lilin sehingga saat diuji dengan pisau cutter, dari kulit apel terkelupas seperti lilin.

Sementara itu, Kepala BKP Sulbar, Baktiar mengatakan, atas temuan tersebut, pihaknya akan menyurati pemilik pasar swalayan itu. Selain itu, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan instansi terkait, termasuk kepolisian.

"Semua makanan tak layak yang ditemukan tidak dilakukan penyitaan karena bukan wewenang kami. Kami hanya peringati mereka agar tidak memajang buah atau telur yang tidak layak," katanya.

Operasi pasar BKP Sulbar juga menyasar penjualan bahan makanan di pasar-pasar tradisional, salah satunya di pasar sentral Pakkola, Majene. Di pasar tradisional tim BKP membeli sejumlah bahan makanan untuk diuji sampel.

"Cabe keriting misalnya kita sudah uji ternyata mengandung pestisida telah melampaui batas normal, itu berbahaya bila dikonsumsi terus," kata Muhammad Nur.(X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Victor Nababan
Berita Lainnya