Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
PANAS dan bau amis menyengat tidak diindahkan warga Kecamatan Ujung Tanah dan sekitarnya saat berebut nomor antrean dan kupon dalam pasar murah Ramadan 2016 Peduli Rakyat untuk Ringankan Beban Masyarakat Prasejahtera yang digelar di Pelabuhan Paotere Makassar, Selasa (14/6).
Ratusan warga terus berdesak-desakan hanya untuk mengambil kupon agar dapat paket sembako senilai Rp160.350, tapi dijual dengan harga Rp50 ribu atau diskon 60 persen. Paket sembako tersebut pun berisi beras, gula pasir, tepung terigu, minyak goreng, mentega, susu kental manis, mi instan, sirup dan biskuit.
Sayangnya, ada sejumlah warga yang berhak tidak mendapat kupon pasar murah tersebut. Lantaran yang mendominasi kepemilika kupon malah mereka yang berkecukupan, terlihat dari pakaian dan asesoris yang digunakan. Termasuk mereka yang berpakaian dinas berwarna khaki juga ikut memboron paket sembako, dengan menitip kupon ke warga untuk diambilkan.
Pada pasar murah yang digelar oleh Pelindo IV, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Musyawarah Perbankan Daerah itu, pelaksanaannya dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan Pemerintah Kota Makassar.
Dalam laporannya, Kepala Pelindo IV Doso Agung menjelaskan, pada pasar murah tersebut, mereka menyiapkan 10 ribu paket sembako. "Jadi kegiatan ini, bukan hanya di sini. Untuk titik Ujung Tanah, hanya disiapkan 2.000 paket saja. Sisanya di enam kecamatan, seperti Tamalate, Mamajang, Tamalanrea, Makassar dan Panakkukang. Bahkan, juga digelar di Kabupaten Pangkep, Jeneponto, Bulukumba, Pinrang, dan Kota Parepare," jelas Doso.
Untuk menyelenggarakan pasar murah tersebut, Doso mengaku melakukan persiapa selama dua minggu dan mengucurkan dana Rp1,2 miliar.
Sayangnya, pasar murah tersebut tidak tepat sasaran. "Saya tidak dapat kupon, padahal saya sudah tiga kali antre ambil kupon. Tapi setiap dibagi hanya 30 kupon, dan langsung habis. Orang baku rampas di sana. Ini malah banyak dia dapat," ungkap Malik, seorang bapak yang sedari tadi memperhatikan orang lain lalu lalang mengangkat paket sembako.
Bahkan ada seorang ibu yang saat ditanya, paketnya banyak sekali, ia mengaku jika paket tersebut titipan orang. Saat dia mengangkat paket meninggalkan tenda pembagian kupon, seorang wanita menggunakan pakaian seragam pegawai menerima dan mengangkat paket-paket tersebut meninggalkan lokasi pasar murah, bersama seorang pria yang juga berseragam dinas.
Camat Ujung Tanah Andi Unru yang tampil membagikan kupon, lewat pengeras suara mengaku, jika pihaknya hanya diberi 6.000 tiket dari 50 ribu warga di sana. "Jadi maaf, karena kupon terbatas, tidak semua bisa kebagian kupon," serunya lewat pengeras suara.
Hanya saja, pasar murah yang sedianya diperuntukkan bagi warga prasejahtera, malah didominasi orang yang mampu. Itu terlihat dari pakaian yang mereka gunakan, kalung emas yang besar, gelang dan cincin yang berjejer di jari.
Selain pembagian paket sembako, di lokasi pasar murah juga dijajakan barang untuk masyarakat umum yang harganya tidak sama dengan harga paket, tapi tentunya lebih murah dari harga pasar. Salah satu contohnya bawang putih yang dijual Rp30 ribu per kilogram, yang jika di pasar dijual Rp35 ribu per kilogram. (X-11)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved