Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
PEMERINTAH Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, berencana membangun pelabuhan khusus untuk sembako. Hal ini guna menekan harga bahan pokok serta memenuhi kebutuhan masyarakat. Apalagi hampir 90 persen pasokan kebutuhan pokok untuk masyarakat Balikpapan dipasokdari luar yakni Jawa Timur dan Sulawesi Selatan. Hanya 10 persen saja dipenuhi dari pasokan lokal.
Wakil Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud mengatakan dirinya menyayangkan Kota Balikpapan masih belum punya pelabuhan khusus. Pemkot juga akan berkoordinasi dan meningkatkan kerja sama dengan Pelindo dalam upaya memprioritaskan kedatangan kapal-kapal sembako.
"Balikpapan ini 80 persen roda ekonominya digerakkan di pelabuhan, tapi Balikpapan tidak punya pelabuhan khusus. Saya sudah bicara dengan Pak Sekda, mudah-mudahan ada khusus pelabuhan bongkar muat sembako," kata Rahmad, Selasa (14/6).
Rahmad menilai mahalnya harga-harga kebutuhan di Balikpapan tersebut karena tidak lepas dari biaya transportasi dan biaya pelabuhan yang berujung pada kenaikan harga yang dibebankan kepada masyarakat.
"Saya yakin ini bisa mengurangi harga 20-30 persen. Untuk itulah saya ada di sini," tambah Rahmad.
Dikatakan Rahmad, pembangunan pelabuhan khusus sembako tersebut rencananya akan di bangun di kawasan Kawasan Industri Kariangau (KIK) atau kawasan Somber. Namun dari segi aturan, pemkot atau pemda dapat mengelola pelabuhan khusus tersebut.
"Nggak ada masalah dong, memang ada larangan? tapi saya akan tanya regulasinya apakah itu dilarang atau tidak atau berbenturan. Tapi saya yakin kalau perusda yang mengelola saya yakin. Ini kan untuk kepentingan warga Balikpapan," sebut Rahmad.
Rencana ini akan ditindaklanjuti usai lebaran. Pihaknya akan mengkaji aturan yang terkait dengan kerja sama daerah dan pelabuhan khusus akan segera disiapkan.
"Sekarang ini kami menyusun administrasi-administrasi dengan instansi terkait, regulasi jangan sampai kita cepat tapi menabrak aturan. Pengusaha kan beda dengan birokrasi," pungkas Rahmad.
Sementara itu, Komisi II DPRD Balikpapan juga mengusulkan kepada Pemkot untuk menyiapkan lahan penggemukan sapi sebagai salah satu upaya dalam menekan tingginya harga daging sapi seperti menjelang Ramadan, Idul Fitri dan hari besar keagamaan lainnya. Pasalnya hingga saat ini Pemkot belum memiliki lahan penggemukan sapi.
"Itu karena masing- masing daerah untuk mencukupi kebutuhan itu belum siap. Khususnya Kota Balikpapan. Kita kan penggemukan hewan belum punya, artinya proses ini harus melalui dari pembebasan lahan, pelaku usahanya. Kalau itu sudah jalan Insyaallah nggak separah ini lah harga-harga daging di Balikpapan," kata Ketua Komisi II DPRD Balikpapan Yajid.
Menurutnya, harga daging yang tetap tinggi karena pasokan dalam negeri, utamanya di daerah penghasil belum mencukupi untuk kebutuhan. Sehingga kerap kali daerah lain saling ketergantungan dengan pasokan sapi tersebut. Oleh karenanya dengan adanya sistem penggemukan sapi, bukan tidak mungkin Balikpapan akan memasok kebutuhan daging daerah lain sehingga menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD).
"Bahkan kalau sudah berjalan, kalau kita bisa memasok kebutuhan lokal Kota Balikpapan, kita bisa menyumbang daerah lain khususnya Kalimantan Timur dan bisa menambah PAD kita," tambah Yajid. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved