Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
MARAKNYA penularan penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak membuat para pedagang sulit mendapat pasokan sapi. Padahal permintaan ternak sapi terus meningkat menjelang Perayaan Idul Adha yang jatuh pada 10 Juli.
Riko, 30, salah seorang pedagang asal Sokaraja, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mengatakan, maraknya PMK amat berpengaruh pada bisnisnya. Ia kesulitan memperoleh pasokan ternak sapi. Ia juga harus mengeluarkan biaya yang lebih besar untuk perawatan ternak agar terhindar dari PMK.
"Pengaruh PMK sangat besar, cari barangnya lebih sulit. Biasanya saya dapat barang dari Jawa Timur (Jatim), sekarang ternak dari Jatim susah masuk, jadi harus dilampiri surat keterangan kesehatan hewan (SKKH)," katanya, Minggu (19/6).
Riko menjelaskan, pada kondisi normal, dalam seminggu ia bisa mendapatkan pasokan ternak sapi sebanyak 20 ekor. Sekarang setelah marak PMK, paling banyak ia hanya mendapat pasokan 10 ekor sapi.
"Setelah ada PMK, saya cari sapi dari Jawa Tengah saja. Kadang cari di daerah Blora, Boyolali, Yogyakarta, dan lokal Banyumas. Yang penting harus pakai SKKH itu," imbuhnya.
Baca juga: Pemkab Cianjur Larang Pedagang Hewan Kurban Jualan di Pinggir Jalan
Terkait permintaan sapi menjelang Idul Adha, dari pengamatannya, orang cenderung masih takut membeli sapi untuk kurban karena PMK. Jadi ia hanya melayani pesanan dari para pelanggan saja.
Wabah PMK pada ternak, katanya, juga berdampak pada kenaikan harga sapi. Untuk sapi dalam kondisi sehat, harganya naik rata-rata Rp4-5 juta per ekor. Sapi dengan ukuran standar yang memiliki berat 300 kilogram (kg) semula dipasarkan seharga Rp 20 juta per ekor. Kini harganya naik menjadi Rp23-24 juta per ekor dengan bobot 300 kg.
"Kenaikan harga juga lantaran biaya operasional dan perawatan ternak sapi juga makin tinggi, naik sekitar 10% untuk vaksin dan sterilisasi. Vaksinasi diperlukan untuk menghindari penularan PMK," pungkasnya.(OL-5)
Dari 14 sapi yang dikurbankan, terdapat tujuh sapi jenis limosin yang beratnya lebih dari satu ton.
Selain pembagian hewan kurban, kegiatan CSR juga mencakup berbagai program sosial lainnya seperti pemberian bantuan sembako dan kebutuhan pokok kepada keluarga kurang mampu.
Luqman telah mengabdi selama 13 tahun sebagai marbot di Masjid Salman, Bandung.
Sebanyak 1.050 paket daging kurban telah dibagikan kepada mitra kerja, warga sekitar kantor PLN UID Jabar dan 2 pesantren yang berlokasi di Wilayah Sumedang.
Dalam rangka memperingati perayaan Idul Adha 1445 Hijriah, PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah) mengadakan kegiatan bertajuk Kurban Bersama, Berkah Sesama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved