Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Perupa Pati Gelar Pameran, Semarakkan Deklarasi Hari Menggambar Nasional

Mediaindonesia.com
07/5/2022 14:35
Perupa Pati Gelar Pameran, Semarakkan Deklarasi  Hari Menggambar Nasional
Aktivitas menggambar perupa Pati kelompok Songolikur(DOK. Songolikur)

DUA kelompok perupa di Pati, Jawa Tengah, Rupati dan Songolikur menggelar Pameran Seni Menggambar Nasional di Desa Bumiharjo, Kecamatan Winong, Kabupaten Pati, 14 hingga 16 Mei mendatang. 


Rupati dan Songolikur sebagai kelompok yang berjejaring dengan Forum Drawing Indonesia akan menggelar karya gambar di dua lokasi berbeda. Rupati mengusung tema Sajen, sedangkan Songolikur melabeli pameran dengan nama Asam Garam.

Pameran yang bakal dibuka kepala desa setempat itu mengusung tema besar, Memasyarakatkan menggambar. Kegiatan pameran juga mengajak anak anak dan warga setempat menggambar bersama  dan  disi dengan seni yang lain. 

"Acara dibuka tanggal 14 mei 2022 bertepatan dengan deklarasi Hari Menggambar Nasional secara serempak seluruh Indonesia. Rencana berlangsung sampai tanggal 16 Mei 2022. Acara yang berpusat di Yogyakarta itu menggandeng Pati dan kawasan Lingkar Muria karena dipandang dinamika seni drawing yang kuat," jelas salah satu perupa,  Putut Pasopati.

Pameran Sajen akan menampilkan beberapa perupa muda di Pati. Sementara Asam Garam bakal memamerkan beberapa karya perupa yang lebih dulu dikenal di dunia seni rupa sekitar Muria seperti Bryan Farid, Budi Karya, Imam Tohari, Indarto Agung Sukmono, Putut, Susilo Tomo, dan Tino Setyono. 

Hari Menggambar Nasional
Di bagian lain, Forum Drawing Indonesia (FDI) telah mencanangkan 2 Mei sebagai Hari Menggambar Nasional, padahal sudah resmi diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional.   
FDI memahami bahwa menggambar adalah dasar dari pendidikan yang secara insting dan naluriah mengajarkan bagaimana berimajinasi, berekspresi dan berkreasi. Hal inilah yang disinyalir menjadikan karakter anak dan karakter masyarakat menjadi kuat, sehingga membentuk sebuah peradaban yang tinggi. 

Bahasa menggambar meskipun tidak jelas bentuknya itu merupakan bahasa ungkap. Begitupun yang dilakukan oleh anak balita, bahwa menggambar selain sebagai sarana melatih motorik, psikomotorik juga menjadi alat berkomunikasi sebelum dapat menggunakan bahasa verbal dan tulis.

Pendidikan seni di sekolah saat ini bukan skala prioritas utama dalam pendidikan nasional, bahkan seringkali diabaikan. Namum dalam hal ini tidak banyak difahami bahwa menggambar menjadi ibu dari pendidikan dasar. Sederhananya sebelum mengetahui sebuah nama benda atau bentuk, dengan gambar lebih bisa berbicara dan menjelaskan lebih banyak apa yang dipikirkan, apa yang dirasakan dan apa yang diinginkan.

Untuk tahun ini, Hari Menggambar Nasional dideklarasikan pada 14 Mei mendatang dengan diikuti oleh 250 komunitas seni, karena pada 2 Mei bertepatan hari raya Idul Fitri. Pada tahun-tahun mendatang perayaan Hari Menggambar Nasional akan dilaksanakan pada 2 Mei. (RO/R-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Agus Triwibowo
Berita Lainnya