Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
PIHAK aparat keamanan dibantu dengan sukarelawan dan warga sejak subuh, Sabtu (4/6) harus berjibaku mengungsikan sebagian besar warga Kota Palangkaraya, Kalteng, ke tempat yang lebih tinggi.
Pasalnya, hujan yang mengguyur kota ini sejak kemarin sore hingga Sabtu (4/6) pagi membuat hampir seluruh wilayah kota direndam banjir dengan ketinggian 1 - 1,5 meter.
Banjir yang baru pertama kali terjadi ini selain diakibatkan tingginya curah hujan juga disebabkan tersumbatnya sejumlah drainase. Tersumbatnya drainase dan selokan karena kebiasaan warga yang membuang sampah sembarangan.
Dari pantauan di lapangan sejak subuh tadi, hampir semua jalan protokol seperti Jalan A Yani, Jalan Imam Bonjol, Jalan Diponegoro, Jalan Dharmosugondo hingga Jalan Cilik Riwut direndam banjir dengan ketinggian antara 50 cm hingga 1 meter. Kondisi ini membuat para pengguna jalan harus pelan-pelan bila melalui daerah yang banjir.
Sementara itu kompleks perumahan yang terendam banjir antara lain terdapat di Kelurahan Panarung seperti kompleks Perumahan Karet, Pinus Permai, Brokoli hingga wortel. Sedangkan banjir terparah terjadi di kompleks pemukiman warga Bukit Hindu yang berdekatan dengan rumah kediaman Gubernur Kalteng. Di kompleks tertua di Palangkaraya ini banjir hingga mencapai 1,5 meter.
Kemudian di Kompleks Jalan Beliang, banjir membuat putus akses jalan yang menghubungkan Kompleks Bukit Hindu dengan Perumnas dan Jalan Rajawali akibat meluapnya Sungai beliang. Ketinggian debit air yang mencapai 1,5 meter hingga 2 meter ini membuat kendaraan harus memutar arah untuk menghindari banjir tersebut.
Masduki, warga jalan Beliang mengatakan banjir yang memutuskan akses jalan karena meluapnya Sungai beliang ini terjadi sekitar pukul 04.00.
"Pada saat banjir sedang tinggi-tingginya debit air mencapai 2 meter, namun sekarang sudah mulai turun hingga sekitar 1 meter," ujar pria yang berprofesi pembuat mebel ini.
Untuk menghindari banjir, ujarnya, ia terpaksa mengungsikan keluarganya ke tempat tetangga yang lebih tinggi lokasi rumahnya karena semua peralatan di rumahnya sudah terendam banjir.
Hal yang sama dikatakan Rino, warga Jalan Pangrango, Bukit Hindu. Banjir dalam skala besar yang menurutnya baru sekali terjadi ini membuat semua perabot rumahnya terendam banjir karena tak sempat diselamatkan.
"Banjir mulau terjadi sekitar pukul 03.00 saat kami terlelap tidur dan tiba-tiba semuanya sudah direndam air," ujarnya.
Untuk membantu pengungsian masyarakat korban banjir, Dinas Sosial Kalteng menurunkan sebanyak 10 buah perahu karet dan ditambah 50 orang personil Taruna Siaga Bencana (Tagana) Dinas Sosial Kalteng. Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Sosial Kalteng Guntur Talajan ketika dihubungi, Sabtu, 4 Juni 2016.
Dikatakan, selain menurunkan personil dan peralatan, untuk membantu warga korban banjir, pihaknya juga membuat dapur umum disalah satu lokasi banjir terparah yaitu di Jalan Ramin, Kelurahan Panarung.
"Banjir ini akibat tidak berfungsinya sistim drainase. Karena itu kami dirikan dapur umum sampai air kembali surut yang diperkirakan nanti sore sudah kembali normal seperti sediakala," jelasnya. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved