Integrasi Sawit-Jagung Kurangi Impor

YH/N-2
30/5/2016 14:59
Integrasi Sawit-Jagung Kurangi Impor
(MI/Yose Hendra)

MENTERI Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mencanangkan program 1 juta hektare lahan untuk tanaman terintegrasi kelapa sawit-jagung dan karet-jagung. Kementerian memberikan bantuan benih jagung untuk 40 ribu hektare lahan.

"Program integrasi jagung-kelapa sawit dimulai tahun ini. Di Sumatra, penanaman sudah dilakukan di atas lahan seluas 13 ribu hektare," kata Amran saat melakukan panen raya jagung di Desa Jambak Selatan, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatra Barat, akhir pekan lalu.

Khusus di Pasaman Barat, sudah ada 4.800 hektare lahan sawit yang ditanami jagung. "Dalam uji coba, penanaman terintegrasi ini cukup berhasil. Sawit tidak terganggu," lanjut Menteri.

Integrasi kelapa sawit-jagung dilakukan ketika umur kelapa sawit di bawah tiga tahun. Adanya pere-majaan kelapa sawit yang berumur 25 tahun ke atas memberikan kesempatan untuk melaksanakan pola tumpang sari dengan tanaman pangan atau tanaman semusim. Petani pun bisa memperoleh penghasilan sebelum tanaman kelapa sawit berbuah. "Dengan cara ini, kita berusaha mengurangi impor jagung. Data BPS terakhir memperlihatkan sudah ada pengurangan impor jagung hingga 50%," tambah Amran.

Dia menegaskan integrasi jagung-kelapa sawit dan jagung-karet harus menjadi gerakan berkesinambungan sehingga pendapatan petani meningkat dan impor turun. (YH/N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya