Desa Bebas Api Tingkatkan Partisipasi Masyarakat

MI
28/5/2016 06:00
Desa Bebas Api Tingkatkan Partisipasi Masyarakat
(Antara)

SEKITAR 90% kebakaran dilakukan masyarakat. Oleh karena itu, peran masyarakat menjadi penting dalam mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Hal itu dikemukakan Deputi Bidang Informasi Geospasial Tematik Badan Informasi Geospasial (BIG), Nurwadjedi, kemarin.

Menurutnya, upaya terpenting dalam penanggulangan karhutla ialah memetakan desa-desa di sekitar kawasan hutan.

"Karena itu, crisis center harus mempunyai program pencegahan kebakaran di tingkat desa yang mampu membantu penyelesaian persoalan sosial dan ekonomi," ujarnya.

Terkait dengan itu, Presiden Direktur PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) Tony Wenas pun turut berbangga karena Program Desa Bebas Api yang digagas RAPP menjadi program unggulan dalam membangun kelembagaan crisis center di Indonesia.

"Kami bangga karena secara tidak langsung program yang kami gagas ini mendapat pengakuan pemerintah," kata Tony.

Program unggulan RAPP ini merupakan upaya preventif karhutla yang saban tahun selalu melanda Riau.

"Dari sembilan desa pada 2015 lalu, pada tahun ini jumlahnya bertambah menjadi 20 desa di tiga kabupaten, yaitu Pelalawan, Siak, dan Kepulauan Meranti. Warga sangat antusias," ungkap Manajer Corporate Communication RAPP, Djarot Handoko.

"Warga juga semakin bersemangat untuk menikuti program pembukaan lahan tanpa membakar," timpal Lurah Pelalawan, Edi Arifin, yang membawahkan 743 keluarga.

Kewaspadaan mengantisipasi karhutla, termasuk meningkatkan partisipasi masyarakat sekitar juga diutarakan Kepala Badan Restorasi Gambut, Nazir Fuad, saat ditemui di kampus UGM, DIY.

Hampir 2,6 juta ha lahan gambut yang rusak dari total lahan 15 juta ha. Kerusakan paling banyak ada di Sumatara, yakni 1,5 juta ha.

Sementara itu, Gubernur Sumatra Selatan Alex Noerdin mengatakan pihaknya akan menggelar pembacaan sejuta Al Fatihah dan sejuta selawat sebagai salah satu upaya terhindar dari bencana. Upaya itu didukung PT Sinar Mas dengan mewakafkan 1.000 Alquran terbitan mereka.

Pada bagian lain, Gubernur Kalimantan Barat Cornellis mewajibkan perusahaan perkebunan sawit menyediakan area konversi seperti embung air dan kanal untuk memudahkan pemadaman api.

Senada, Ketua DPD Golkar Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyatakan, banjir bandang di Cisalak, Subang, beberapa waktu lalu, juga menjadi pelajaran penting masyarakat Jabar.

Bencana itu terjadi akibat alih fungsi lahan konservasi hutan. (RK/DW/Uud/AT/RZ/N-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya