Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
SUMATERA Utara (Sumut) perlu terus menggaungkan dan memperjuangkan produk lokal untuk menjadi kebanggaan dan andalan ekonomi masyarakatnya. Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah (Ijeck) menegaskan salah satu upaya yang akan efektif membangkitkan ekonomi provinsinya adalah memperjuangkan produk lokal.
"Kita akan menambah pembelian produk lokal melalui APBD," ujarnya, Jumat (25/2).
Dia menuturkan, Pemprov Sumut sudah meminta pusat mendorong seluruh pemerintah daerah mengalokasikan anggaran belanja untuk membeli produk lokal. Terlebih, memerioritaskan pembelian produk lokal akan sekaligus mendorong pengembangan UMKM.
Menurut Ijeck, sebenarnya selama ini pemprov sudah melaksanakannya dan ke depan alokasi anggaran akan bertambah. Namun dia tidak merinci berapa besar anggaran daerah dalam pembelian produk lokal selama ini. Kemudian berapa besar rencananya pemprov akan menambah dan pada tahun anggaran kapan mulai bertambah.
Ijeck melanjutkan, selain melalui anggaran daerah, semangat untuk membeli produk lokal juga harus menular hingga ke pribadi para pejabat dan aparatur negara. Mulai dari belanja berbagai peralatan rumah tangga, alat kerja hingga obat-obatan herbal serta makanan.
Ijeck mengaku hal itu sudah dia terapkan sehari-hari untuk keperluan pribadinya. Dia pun yakin para pelaku usaha produk lokal akan terus meningkatkan kualitas barangnya, terlebih banyak dari mereka saat ini sudah melakukan pemasaran secara daring.
Sebelumnya, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan, pemerintah pusat dan daerah memiliki kemampuan pembelian yang besar terhadap produk dalam negeri. "Dengan pemerintah belanja produk dalam negeri, menunjukkan keberpihakan yang nyata dan mendorong perekonomian Indonesia," kata Luhut. (OL-15)
Untuk tampilan formal, Teuku Wisnu sering mengandalkan koleksi merek fesyen muslim lokal, Makhtab. Menurut dia, kualitasnya tak kalah dari produk brand ternama luar negeri.
Koleksi bertajuk Chara tersebut merupakan kolaborasi antara jenama et cetera yang lekat dengan potongan busana timeless dengan Nadjani yang identik dengan motif abstrak
Pemerintah Kabupaten Klaten menggelar Festival IKM (Industri Kecil Menengah) 2024 di Alun-alun Klaten. Kegiatan festival ini dibuka Bupati Sri Mulyani, Kamis (4/7) malam.
Mayoritas produk yang digunakan masyarakat Timor Leste berasal dari Indonesia.
Di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan transformasi digital, upaya untuk mendorong pilihan produk lokal semakin mendapat perhatian yang serius.
Gino Mariani mendaftarkan rekor MURI untuk merek sepatu kulit dengan model boots terlama yang masih diproduksi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved