Jelang Ramadan, Harga Kebutuhan Pokok Naik

Akhmad Safuan
25/5/2016 11:12
Jelang Ramadan, Harga Kebutuhan Pokok Naik
(MI/IMMANUEL ANTONIUS)

JELANG Ramadan, harga kebutuhan pokok kembali melambung. Harga gula pasir mencapai Rp16.000 per kilogram, demikian juga harga daging ayam dan komoditas lain naik rata-rata Rp5.000 per kilogram.

Pemantauan Media Indonesia di berbagai pasar tradisional di Pantura, Rabu (25/5), seperti Pasar Wiradesa (Pekalongan), Pasar Batang, Pasar Cepiring (Kendal), Pasar Johar (Semarang), Pasar Sayung (Demak) dan Pasar Kliwon (Kudus), harga berbagai kebutuhan pokok melambung jelang Ramadan ini.

Harga gula pasir yang sebelumnya Rp15.000 per kilogram naik lagi menjadi Rp16.000 per kilogram, demikian juga ayam kampung dari sebelumnya Rp50.000 enjadi Rp55.000 per kilogram, daging ayam ras dari Rp28.000 menjadi Rp33.000 per kilogram, telur ayam ras naik dari Rp19.000 per kilogram menjadi Rp20.500 per kilogram dan telur ayam kampung melonjak dari Rp35.000 menjadi Rp42.500 per kilogram.

Kenaikan harga juga terjadi pada sayur-sayuran seperti sawi, kol, selederi yang naik rara-rata Rp2.000 per kilogram.

" Sawi sebelumnya berkisar Rp3.000 per kilogram sekarang ini naik menjadi Rp5.000 per kilogram," kata Dwi,38, pedagang sayur di Pasar Johar, Semarang.

Demikian juga cabe rawit, keriting maupun cabe hijau, mendekati Ramadan ini naik Rp1.000 per kilogram sepoerti cabe rawit dari sebelumnya Rp19.000 menjadi Rp20.000 per kilogram, bawang merah stabil dengan harga Rp35.000 per kilogram setelah sebelumnya turun dari Rp40.000 per kilogram.

Kepada Dinas Pewrindusterian, Perdagangabn, Koperasi dan UMKM Kabupaten Batang Jamal Abdul Nasaser mengatakan kenaikan harga terjadi akibat meningkatnya kebutuhan warga menjelang Ramadan ini, apalagi stok barang belum terlihat adanya penambahan secara signifikan.

"Ita terus pantau perkembangannya. Jika kondisi sudah sangat rawan tidak menutup kemungkinan dilakukan operasi pasar untuk dapat menekan harga," katanya.

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Peewerdagangan dan Pengelolaan Pasar Kudus Zaenal Wahyu Pribadi secara terpisah mengatakan penaikan harga gula yang terjadi akibat terjadinya kekurangan stok barang tidak sebandding dengan tingginya permintaan.

"Pabrik gula Rendeng Kudus belum memulai giling tebu dan tidak ada stok lagi karena sudah habis dalam lelang awal April lalu," tambahnya.(OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya