Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
SEBANYAK 260 rumah berada di Kampung Cipeujeuh, Kelurahan Paminggir, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Jawa Barat, terendam banjir setinggi 80 centimeter.
Bahkan dalam kejadian itu tidak ada korban jiwa, akan tetapi banjir yang terjadi disebabkan dari meluapnya anak Sungai Cikendi yang tidak bisa menampung air hujan dalam kondisi besar.
"Hujan deras yang terjadi kemarin itu menyebabkan air Sungai Cikendi meluap dan menggenangi pemukiman warga, tetapi banjir langganan itu sering terjadi tepatnya berada di bantaran Sungai yang tidak bisa menampung air hujan terutama anak Sungai tersebut," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Kabupaten Garut, Dadi Jakarya, Minggu (22/5).
Dadi mengatakan, air Sungai Cikendi telah membanjiri rumah penduduk dengan ketinggian air mencapai 80 centimeter itu terjadi di 260 rumah.
Namun, warga tetap berupaya melakukan langkah dengan berbagai cara terutama menyiapkan pompa air untuk menyodotnya agar air tersebut bisa mudah dikeluarkan. Akan tetapi sekarang ini masyarakat tinggal melakukan penjemuran terutama yang tergenang banjir.
"Air Sungai Cikendi meluap pada pukul 20.30 WIB malam dan air tersebut pun secara bertahap menggenangi rumah penduduk, dalam kejadian itu tidak ada korban jiwa akan tetapi banyak barang yang dimiliki mereka terendam banjir dan kini mereka melakukan penjemuran setelah kondisi air surut," ujarnya.
Selain itu, Dadi mengungkapkan, meluapnya aliran Sungai Cikendi juga terjadi di Kelurahan Sukamentri, 70 rumah warga pun tergenang air dengan ketinggian 50 centimeter dan itu telah dilakukan dengan dibantu relawan, TNI dan Polisi terutama mengeluarkan air dari rumah yang tergenang luapan air tersebut.
"Hujan derat yang berlangsunh lama itu menyebabkan banyak rumah warga tergenang air dan air juga mengenangi beberapa badan jalan di wilayah Garut Kota seperti halnya di Jalan Bratayudha mengalami banjir setinggi 70 centimeter dan dua pohon tumbang berada di depan Rumah Sakit Guntur. Sedangkan banjir juga menggenangi kawasan memasuki objek wisata air panas Cipanas Garut," paparnya.
Sementara itu, Kepala Bidang dan Kedaruratan Logistik pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Kabupaten Tasikmalaya, Denden Trio mengatakan, bencana tanah longsor, banjir dan pergerakan tanah yang terjadi di Kabupaten Tasikmalaya tetap siaga. Karena di bulan Mei sekarang ini air hujan akan mengalami peningkatan terutama siaga, mengingat Kabupaten Tasikmalaya lebih banyak bencana tanah longsor dibandingkan dengan wilayah lainnya.
"Petugas harus selalu siap terutama sekarang ini menghadapi hujan deras karena kondisi air hujan akan mengalami peningkatan terutama di Kabupaten Tasikmalaya paling tinggi dengan banyaknya tanah longsor dan pergerakan tanah, karena untuk sekarang ini masih banyak masyarakat yang bertempat tinggal di bawah bukit dan itu yang harus tetap diwaspadai oleh petugas terutama desa dan kecamatan yang harus selalu berkordinasi jika terjadi bencana alam." katanya. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved