Panen Bawang di Sragen, Harga Langsung Terjun Bebas

Widjajadi
22/5/2016 13:59
Panen Bawang di Sragen, Harga Langsung Terjun Bebas
(ANTARA/Rosa Panggabean)

PANEN bawang merah di sejumlah desa di kabupaten Sragen bagian selatan dan timur selama beberapa hari terakhir ini membuat harga barang tersebut di pasar tradisional langsung terjun bebas. Harga semula Rp40 ribu/kg turun hingga menjadi Rp25 ribu.

Harga yang terkuak di pasar-pasar itu masih berada di bawah pembelian pedagang yang menyerbu ke ladang petani, dengan hanya memberikan harga kisaran Rp15 ribu-Rp20 ribu/kg.

"Ya beginilah nasib petani di negeri sendiri. Ketika harga bawang merah di pasar sempat melonjak hingga di atas Rp 40 ribu/kg, petani begitu serius merawat tanamannya agar harga tetap tinggi ketika mulai memetik. Namun yang terjadi ya tetap saja tidak berdaya. Karena butuh uang, ketika pedagang datang dengan menawar Rp15 ribu - Rp20 ribu, tetap saja banyak yang melepas," tukas Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA ) Sragen Suratno kepada Media Indonesia, Minggu (22/5).

Saat ini sejumlah wilayah di Sragen seperti sejumlah desa di kecamatan Karangmalang, Dawung dan juga Ngrampal telah mulai menuai panen bawang merah. Dengan panen yang melimpah, aliran bawang merah ke pasar-pasar tradisional juga sangat lancar, sehingga harga pun merosot tajam dari Rp40 ribu turun hingga tinggal Rp25 ribu.

Seperti yang terjadi di Pasar Bunder, Sragen pada Minggu, harga bawang merah tidak lagi menguras dompet para ibu rumah tangga.

"Kami menjual kepada konsumen apa adanya. Ketika harga naik ya dijual sesuai perubahan yang ada, begitu pula saat turun seperti saat ini, harga bawang merah jadi Rp25 ribu," tutur Sulastri, pedagang bawang Pasar Bunder kepada Media Indonesia.

Sejumlah pedagang mengaku tidak terpengaruh dengan penurunan harga bawang merah itu. Menurut mereka, jika petani menjual dengan harga tinggi, maka harga juga tinggi. Begitu halnya saat harga turun.

"Dengan kondisi harga yang ada, sebetulnya yang dirugikan itu petani. Ketika belum panen, harga bawang merah cukup tinggi. Giliran sudah panen, harganya merosot tajam," papar Wahyono, pedagang lainnya.

Pantauan Media Indonesia menunjukkan, turunnya harga bawang merah, ternyata juga diikuti harga cabai merah keriting juga merosot tajam dari Rp25.000/kg menjadi Rp12.000 kg. Sedang harga cabai rawit putih juga turun dari Rp11.000/kg menjadi Rp7.000/kg. Namun untuk bawang putih masih bertahan di harga Rp30 ribu atau naik Rp5000.

Harga komoditas telur juga naik dari Rp15.500/kg menjadi Rp17.500/kg. Harga minyak curah tidak bergerak di Rp10.800/liter. Demikian pula harga beras mentik wangi juga masih konsisten di angka Rp11.000/kg. Harga gula pasir tidak mengalami perubahan yakni Rp14.000/kg. Namun, harga gula jawa mengalami kenaikan signifikan dalam dua hari terakhir.

"Untuk gula jawa ada kenaikan hampir 50%. Sebelumnya, harga gula jawa Rp110.000/kg. Sekarang sudah mencapai 170.000/kg," tutur Mas Joko, pedagang Pasar Bunder.

Harga-harga sembako diperkirakan akan tetap fluktuatif cenderung tinggi hingga berlangsungnya umat Islam menjalani
ibadah puasa sepanjang Ramadan 2016.(OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya