Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
BAKU tembak antara tim gabungan TNI dan Polri dengan kelompok sipil bersenjata Mujahidin Indonesia Timur (MIT) kembali pecah di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Dalam peristiwa itu, dua anggota MIT yang belum diketahui identitasnya tewas.
Kabid Humas Polda Sulteng, AKB Hari Suprapto membenarkan peristiwa tersebut. Dia menyebutkan, baku tembak terjadi di antara Perkebunan Tampe Payoe dengan pegunungan Uemaeya Desa Pantangolemba, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Minggu (15/5) sekitar pukul 16.35 Wita.
"Identitasnya belum diketahui karena keduanya masih dalam proses evakuasi di TKP. Recananya selesai evakuasi ke dua jenazah langsung diberangkatkan ke Palu untuk identifikasi," terang Hari saat dimintai keterangan melalui sambungan telepon dari Palu, Senin (16/5).
Dia menyebutkan, baku tembak tersebut pecah saat TNI dan Polri yang masuk dalam Satuan Tugas Operasi Tinombala sedang melakukan patroli di sekitar TKP.
Saat itu, aparat tiba-tiba melihat sekelompok orang bersenjata dari arah selatan sedang menuruni pegunungan menuju ke arah sungai yang berada di TKP.
Melihat sejumlah orang tak dikenal bersenjata laras panjang, pasukan kemudian langsung melakukan penembakan. Kontak senjata terjadi setelah kelompok bersenjata tersebut membalas tembakan aparat.
"Hampir dua jam terlibat kontak senjata, setelah itu tidak ada lagi tembakan balasan dari kelompok tersebut," jelas Hari.
Setelah memastikan tidak ada lagi tembakan balasan dari kelompok tersebut, aparat kemudian melakukan pengamanan tepi jauh dan dilanjutkan pembersihan sasaran.
Dalam pelaksanaan pembersihan itu aparat menemukan dua orang tak dikenal tergeletak dalam keadaan tak bernyawa dengan beberapa luka tembak di bagian tubuhnya.
"Dari situ juga tim gabungan menemukan empat tas berisi sejumlah logistik. Termasuk menemukan senjata api, bom rakitan, amunisi aktif, dan sejumlah selongsong amunisi," ungkap Hari.
Saat ini pengejaran dan penyisiran di beberapa titik pelarian yang telah dipetakan masih dilakukan. Termasuk olah TKP lanjutan.
"Selain proses evakuasi masih berjalan, tim gabungan juga masih melakukan pengejaran," imbuh Hari.
Kelompok yang telah terafiliasi dengan Islamic State tersebut berdasarkan data intelijen Polri telah terpecah di beberapa wilayah Poso. Pun demikian mereka masih diperkuat dengan beberapa peralatan perang seperti senjata api, bom rakitan, dan pelbagai peralatan perang lainnya.
"Untuk jumlah mereka tinggal 20-an orang saja. Itu sudah termasuk di dalamnya pimpinan MIT Santoso alias Abu Wardah," tambah Wakapolda Sulteng, Kombes Leo Bona Lubis dimintai keterangan terpisah.(OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved