Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
TEPAT pukul 10.45 WIB, kemarin, Bayu Oktavianto, 22, tiba di rumahnya di RT 01/03 Dukuh Miliran, Desa Mendak, Kecamatan Delanggu, Klaten, Jawa Tengah. Ia datang didampingi ayahnya, Sutomo, 48, dan beberapa sanak keluarga yang menjemput di Bandara Adi Soemarmo, Boyolali, Jawa Tengah. Petugas dari Polsek dan Koramil Delanggu juga ikut mendampingi Bayu.
Isak tangis pun pecah saat Bayu bertemu ibunya, Rahayu, 50, dan anggota keluarga lainnya. Termasuk pacarnya, Shanti Puspitasari.
Rahayu terus memeluk erat putra bungsunya itu, khawatir sang anak pergi lagi.
Bayu Oktavianto adalah salah satu dari 10 ABK Brahma 12 yang dibebaskan dari penyanderaan kelompok Abu Sayyaf. Setelah temu kangen dengan keluarga dan kerabatnya, ia langsung mandi di Sungai Pusur untuk membuang sial.
Pakaian yang ia kenakan selama disandera di Filipina pun dibuang ke sungai yang terletak di belakang rumahnya itu. "Untuk membuang sial," ujar Bayu di sela kerumunan keluarga dan warga yang menyambutnya.
Niat mandi di sungai sudah dirancang Bayu sejak kepulangan dari Filipina menuju Indonesia. Kegiatan mandi di laut atau sungai dilakukan sebagian orang, setelah lepas dari musibah.
"Saya tidak ingin mengalami kejadian itu lagi. Cukup sekali. Makanya saya mandi untuk membuang sial dan ke depannya selalu mendapat keberuntungan," harap Bayu.
Seusai mandi, Bayu melakukan sujud syukur di halaman rumahnya.
Siang itu juga keluarga Bayu telah menyiapkan nasi tumpeng lengkap dengan lauk pauknya berupa cenil, sayur kangkung, parutan kelapa, hingga telur.
Keluarga mengadakan bancakan untuk makan bersama keluarga dan kerabat sebagai tanda syukuran. "Sudah kami persiapkan bancakan ini sejak mendengar kabar kepastian Bayu pulang. Kami membuat bancakan," ujar seorang kerabatnya.
Bayu bersama sembilan ABK lainnya ditawan kelompok Abu Sayyaf selama 37 hari di hutan di sebuah pulau di Filipina. Mereka dibebaskan pada 1 Mei oleh pemerintah dengan dibantu banyak pihak. Ayahnya, Sutomo, telah bertolak ke Jakarta pada saat pemerintah mengumumkan kepulangan 10 WNI dari Filipina untuk menjemput Bayu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved